Advertisement

Promo November

Begini Cara Kemen PUPR Sulap Kawasan Kumuh Mrican Sleman Jadi Sehat dan Layak Huni

Newswire
Selasa, 02 Juli 2024 - 09:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Begini Cara Kemen PUPR Sulap Kawasan Kumuh Mrican Sleman Jadi Sehat dan Layak Huni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengubah kawasan kumuh Mrican di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi permukiman sehat, aman, dan layak huni. ANTARA - HO / Kementerian PUPR

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengubah kawasan kumuh di Mrican, Sleman, menjadi permukiman sehat, aman, dan layak huni.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan bahwa permasalahan aspek lingkungan seperti ketidakteraturan bangunan, sistem drainase yang tidak baik, sanitasi yang tidak memadai, rentan terhadap kebakaran hingga risiko banjir. "Hal ini membuat kami mempunyai tugas untuk berkolaborasi penuntasan kumuh,” ujar Diana, Selasa (2/7/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Cek Lokasi Pemadaman Listrik Hari Ini di Jogja, Sleman, Gunungkidul dan Kulonprogo, Selasa 2 Juli 2024

Penanganan permukiman kumuh di Indonesia merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 serta Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2020 mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024. Salah satu target utama dari Visium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 2030 adalah menyelesaikan target 10.000 hektare permukiman kumuh.

Kawasan Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman menjadi salah satu prioritas penanganan kumuh oleh Kementerian PUPR. Direktorat Jenderal Cipta Karya pada 2023 melakukan penanganan kumuh seluas 21,16 hektare di Mrican yang awalnya merupakan deretan permukiman padat dengan gang sempit di tepi Sungai Gajahwong.

Kementerian PUPR melalui Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY, berhasil mengubah wajah kumuh Mrican menjadi permukiman yang sehat, aman, dan layak huni melalui Program Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Mrican Sleman dengan anggaran sebesar Rp29,29 miliar.

Kolaborasi dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten Sleman melalui penataan bangunan menjadi lebih teratur, sementara Kementerian PUPR meningkatkan infrastruktur dengan membangun talud sungai, jalan inspeksi dan lingkungan, drainase dan jembatan.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca di Jogja dan Sekitarnya Selasa 2 Juli, BMKG: Waspadai Hujan Lebat di Kulonprogo dan Sleman Sisi Utara

Ada juga Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Tempat Pengolahan Sampah dengan Konsep 3R atau Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), proteksi kebakaran, street furniture, urban farming, micro library, pos pantau banjir, dan ruang terbuka publik.

Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Wahyu Kusumosusanto mengatakan salah satu nilai baik dari penataan ini yaitu prinsip 3M (Mundur, Munggah, Madhep Kali) yang menjadikan bangunan di bantaran sungai menghadap ke sungai (waterfront), dan mengedepankan pendekatan tradisional kontemporer, yang menggabungkan elemen-elemen modern dengan sentuhan kearifan lokal.

Harapannya, perubahan ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Mrican, tetapi juga menjadi inspirasi dan model bagi daerah-daerah lain dalam upaya revitalisasi permukiman kumuh di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029

News
| Jum'at, 22 November 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement