Advertisement
Cegah Pencemaran Lingkungan, Bantuan Sanitasi 161 Rumah Kulonprogo Rampung Dibangun
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Bantuan sanitasi dan instalasi limbah dari Kementerian PUPR di Kulonprogo yang menyasar 161 rumah telah rampung dibangun. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo telah melakukan pengecekan dengan hasil seluruhnya sudah dapat digunakan oleh penerimanya.
Data DPUPKP Kulonprogo menyebut ratusan sanitasi dan instalasi limbah ini dibangun di lima kalurahan, yaitu Demen, Kapaneon Temon sebanyak 33 unit, lalu Gerbosari, Kapanewon Samigaluh ada 31 unit, dan Tuksono, Kapanewon Sentolo 33 unit. Sedangkan lainnya berada di Kalurahan NGargosari, Kapanewon Samigaluh dengan menyasar 31 rumah dan Temon Kulon, Kapanewon Temon dibangun untuk 33 keluarga.
Advertisement
Kepala Bidang Cipta Karya DPUPKP Kulonprogo Yuniar Wibowo menjelaskan pada Rabu (16/10/2024) bahwa perlu ada perawatan berkala terhadap sanitasi dan instalasi limbah yang sudah dibangun tersebut. Perawatan ini wajib agar bantuan ini awet dan tahan lama.
BACA JUGA: Hibah Pembangunan Limbah Domestik, 156 Rumah Tangga Kulonprogo Terima Rp1,56 Miliar
Yuniar menerangkan perawatan dapat dilakukan secara berkelompok meskipun bantuannya dilakukan secara individu per keluarga. "Bisa menggunakan dana desa atau berkelompok lainnya, karena memang wajib tiap tiga bulan sanitasi itu dikuras agar terjamin kebersihannya dan tak mencemari lingkungan," ungkapnya.
Sasaran utama program ini agar kesehatan lingkungan di Kulonprogo terjamin. Pasalnya pencemaran bakteri E. Coli perlu dikendalikan agar sumber air warga bersih dan terjamin kesehatannya. "Sehingga kami juga berharap partisipasi masyarakat juga dapat ditingkatkan untuk hal ini," tutur Yuniar.
Ahli Muda Teknik Penyehatan Lingkungan DPUPKP Kulonprogo, Silvi Irvi Yanti menjelaskan pihaknya juga sudah menyiapkan perawatan sanitasi dan instalasi limbah pada 161 rumah penerima bantuan tersebut. "Kami sudah siapkan program layanan lumpur tinja terjadwal yang akan melakukan penyedotan," jelasnya.
Silvi menyebut penjadwalan itu dilakukan tiap tiga tahun sekali. Nantinya limbah tersebut juga akan diolah secara terpadu Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Banyuroto. "Semuanya sudah disusun manajemennya, tujuannya agar tahan lama dan tidak mencemari lingkungan agar kesehatan masyarakat terjamin," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Putusan MK Perintahkan Guru Honorer Harus Diprioritaskan Jadi PPPK
Advertisement
Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah
Advertisement
Berita Populer
- Kelompok Difabel di Kulonprogo Budidayakan Tanaman Benguk
- Tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di Bantul Resmi Beroperasi, Olah 38 Ton Sampah per Hari
- BEDAH BUKU: Warga Harus Aktif untuk Pencegahan Stunting
- Dialog dan Jelajah Sejarah, Dinas Kebudayaan DIY Ajak Milenial Lestarikan Warisan Leluhur
- Perangkat Kalurahan Sampang Gunungkidul Jadi Tersangka Penambangan Tanah Kas Desa
Advertisement
Advertisement