Advertisement

Pemkot Terus Tingkatkan Kapasitas Produk UMKM Gandeng-Gendong yang Tak Lolos Kurasi

Media Digital
Rabu, 03 Juli 2024 - 17:47 WIB
Arief Junianto
Pemkot Terus Tingkatkan Kapasitas Produk UMKM Gandeng-Gendong yang Tak Lolos Kurasi Pembinaan kelompok E-Nglarisi Gandeng-Gendong di Hotel Abadi, Rabu (3/7/2024). - Harian Jogja/Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM (PKU) Kota Jogja menggelar pembinaan E-Nglarisi melalui kelompok Gandeng-Gendong di Hotel Abadi, Rabu (3/7/2024). Kegiatan ini diikuti oleh para pelaku UMKM Gandeng-Gendong di Kota Jogja.

Pembinaan ini menjadi cara Dinas PKU Kota Jogja untuk mengoptimalkan potensi kelompok usaha melalui pendampingan intensif dan peningkatan kapasitas. Pada kesempatan ini, peserta pembinaan diajak untuk mengidentifikasi permasalahan yang selama ini dihadapi. Selanjutnya, pendamping turut menjelaskan dan memberi jalan keluar.

Advertisement

Kepala Dinas PKU Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto Raharjo menuturkan pihaknya turut mengundang puluhan kelompok Gandeng-Gendong.

Totok, sapaannya, menuturkan ini merupakan kelompok yang tak lolos kurasi. Baik dari sisi kemasan hingga produk diketahui tak sesuai kriteria. Dinas PKU berkomitmen untuk melakukan pembinaan agar kelompok Gandeng-Gendong yang tak lolos kurasi ini bisa meningkat kualitasnya.

Nantinya, produk-produk yang lolos kurasi akan dipajang di aplikasi E-Nglarisi. Berbagai OPD di lingkungan Pemkot Jogja bisa melakukan pemesanan melalui aplikasi E-Nglarisi.

Namun, sejumlah persoalan masih kerap terjadi. Misalnya, kerap kali kelompok Gandeng-Gendong tidak menyadari kekurangan dari masing-masing produknya.

"Kami punya kriteria untuk masuk dalam aplikasi E-Nglarisi sebagai penyedia jasa makanan dan minuman yang nanti akan dibeli OPD, sudah ada kriterianya," kata Totok, Rabu.

Di sisi lain, Totok masih kerap menjumpai kelompok Gandeng-Gendong yang tidak mengembangkan produk buatan sendiri, tapi justru membeli produk makanan di tempat lain.

Dia memastikan, konsep pembinaan yang dia maksud bukanlah yang semacam ini. Totok ingin menggerakkan perekonomian di tengah masyarakat. Sehingga masyarakat diharapkan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dan membeli produk dari luar.

"Harusnya dalam satu kelompok ada berbagai varian makanan dan dibuat oleh anggota yang berbeda. Fungsi ketua kelompok bisa mengkoordinir anggota-anggotanya. Kan pemberdayaannya ada kalau seperti itu," tuturnya.

Totok menyebut keberadaan Gandeng-Gendong sejauh ini mampu menekan angka kemiskinan di Kota Jogja. Salah satu syarat terbentuknya kelompok Gandeng-Gendong adalah adanya anggota kelompok yang merupakan pemegang KMS.

Terbukti, jumlah pemegang KMS di beberapa kelompok telah berkurang. "Ke depannya ini harus mentas, kesenjangan pendapatannya tidak ada," imbuhnya.

Kabid UKM Dinas PKU Kota Jogja Bebasari Sitarini menuturkan pembinaan akan digulirkan pada 3-5 Juli 2024. Pihaknya turut mendatangkan berbagai pemateri, mulai dari pengusaha hingga akademisi.

Diharapkan, setelah pembinaan ini para pelaku UMKM bisa meningkatkan kualitas produknya. "Sekaligus menanamkan mindset positif bahwa produk UMKM tak kalah dengan produk brand-brand besar," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

IKN Rawan Banjir, BNPB: Sudah Ada Peta Risiko Bencana untuk 25 Tahun ke Depan

News
| Jum'at, 05 Juli 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement