Advertisement

Insinerator Paling Efektif dan Solutif Atasi Sampah Kota Jogja

Alfi Annisa Karin
Rabu, 10 Juli 2024 - 18:47 WIB
Maya Herawati
Insinerator Paling Efektif dan Solutif Atasi Sampah Kota Jogja Sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan timbunan sampah di depo yang ada di wilayah Kota Jogja belum lama ini. - Harian Jogja - Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, UMBULHARJO—Pemkot Jogja memandang penggunaan mesin insinerator adalah strategi paling pas diterapkan Kota Jogja dalam mengatasi persoalan sampah dibandingkan refuse derived fuel (RDF).

Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto menyebut Pemkot sampai saat ini masih melakukan kajian terhadap mesin pembakar sampah yang ramah lingkungan dan lebih hemat tempat dan waktu proses. "Menurut saya insinerator lebih solutif dibandingkanrefuse derived fuel (RDF)," ujar Sugeng saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/07/2024).

Advertisement

Sugeng menilai kerja mesin insinerator lebih solutif dalam melenyapkan sampah jika dibanding RDF yang selama ini sudah diproduksi di Kranon maupun Nitikan.

Pengolahan RDF, kata dia, selain masih menyisakan sampah setidaknya 30 persen dari keseluruhan sampah yang diolah. Artinya diperlukan lahan lebih luas untuk menumpuk sisa sampah.

Pun untuk sampah organik, setelah dipilah masih membutuhkan proses sedikitnya satu pekan untuk menjadi pupuk kompos siap pakai.

Problem serupa tidak terjadi pada proses pembakaran sampah dengan mesin insinerator. Menurutnya, residu dari mesin insinerator terbilang lebih sedikit.

Dia juga memastikan tak akan terjadi pencemaran lingkungan berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Pemkot dengan konsultan ahli. "Ada teknologinya. Selama tidak di bawah 800 derajat, tidak ada emisinya. Kami sudah punya purwarupa-nya," imbuhnya.

BACA JUGA: Dua Korban Meninggal Dunia Terseret Arus Pantai Parangtritis Ternyata Satu Keluarga, Ini Kronologinya

Sugeng memastikan Pemkot hingga kini masih terus melakukan uji coba. Kapan pun mesin dalam keadaan siap, maka sewaktu-waktu pengolahan sampah dengan menggunakan insinerator akan dilakukan. 

"Masih uji coba, tapi secara disiplin keilmuan semua sudah klir," kata dia.

Selain penerapan teknologi pengolahan sampah, Pemkot terus menyiapkan tiga lokasi pengolahan sampah. Dua diantaranya telah beroperasi optimal, yakni TPS 3R Nitikan dan TPS 3R Kranon. Masih ada satu lagi yang masih terus dalam tahap penyiapan adalah TPS 3R Karangmiri.

Sebelumnya, Ketua Komisi C DPRD Kota Jogja Ririk Banowati mengungkapkan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,2 miliar untuk pengadaan dua mesin insinerator.

Nantinya, kedua mesin itu diperkirakan mampu mengolah hingga 20 ton sampah perhari. Setidaknya, ini akan mengurangi kerja TPS 3R Nitikan ataupun Kranon.

"Mudah-mudahan dengan dianggarkannya insinerator untuk APBD Perubahan ini, artinya kan nanti 2025 sudah bisa dipakai," ujar Ririk saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Kabid Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Jogja Ahmad Haryoko menuturkan kajian keberadaan mesin insinerator masih terus dilakukan.

Utamanya terkait dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Haryoko memastikan mesin insinerator itu tak akan diletakkan di TPS 3R Nitikan, Kranon, atau Karangmiri. Sebab, ketiga TPS 3R itu hanya berjarak 5 meter dari rumah warga. 

"Nantinya tidak [ditempatkan] di lingkungan perkotaan. Jadi seluruh kajiannya sedang kami proses. Insyaallah tidak mengganggu permukiman," ungkap Haryoko. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement