Advertisement
Beberapa Museum di Indonesia Tutup, Masalah Keuangan Salah Satu Penyebabnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penasihat Indonesia Museum Award, Prof Dwisuryo Indroyono Soesilo mengungkap saat ini tercatat ada 442 museum yang dikelola pemerintah, Pemda, perguruan tinggi maupun swasta di Indonesia. Setelah Covid-19, ada 155 museum yang bermasalah.
Demikian dikatakan Dwisuryo dalam acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Peran Museum dalam Pendidikan, Penelitian dan Pembangunan Karakter di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Rabu (10/7/2024) yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) berkolaborasi bersama Komunitas Jelajah.
Advertisement
"Jumlah itu berarti 35 persen museum dari 442 mengalami kendala. Beberapa di antaranya tutup karena tak mampu memobilisasi dana. Di sisi lain, perkembangan digital membuat pengelola museum gagap teknologi. Ini yang harus kita urai bersama," ungkapnya dalam siaran tertulis.
Sementara Prof Wiendu Nuryanti, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2011-2014 yang juga guru besar Arsitektur UGM, menyampaikan selain dalam pembelajaran sejarah, museum merupakan tempat yang paling tepat untuk mencari sumber informasi dan pendidikan karakter. Museum harus bisa menjadi institusi budaya yang dinamis, agar tetap relevan dengan jaman.
"Museum harus mampu berkomunikasi dengan lintas generasi. Misalnya memberi fasilitas Wifi, karena saat ini generasi native, digital. Museum harus membuka diri terhadap ide-ide yang terkini, menjadi bagian dari ekosistem penting kebudayaan," ungkap Wiendu.
BACA JUGA: Harga Tiket Masuk Museum Jogja Kembali dan Jam Buka
Museum apapun menurut Wiendu harus bisa bertransformasi dan membangun karakter anak bangsa, melalui inspirasi dan kreativitas dalam bingkai penghayatan. Kehadiran teknologi menjadi sangat penting untuk menghadirkan nilai yang ada di dalam museum.
"Pelan-pelan museum harus lahir kembali, menghadirkan kekinian dalam koleksi yang dimiliki. Ini menjadi sangat penting agar museum tetap relevan dikunjungi dan menarik generasi muda yang ingin kita bangun karakternya," pungkas Wiendu.
Sementara, Prof Warsito, Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, mengatakan pengelola museum diharapkan bisa membuka lebar wawasan dan cakrawala pengetahuan. Museum menurut dia harus mampu mengungkap fungsi riset, pengembangan dan ekonomi kreatif serta aktif membangun karakter anak bangsa.
"Di negara maju, anak-anak harus berkunjung ke museum terdekat sebelum mengunjungi tempat lain. Ini penting untuk membangun karakter generasi muda. Kita bisa ikuti hal tersebut untuk membangun karakter anak-anak kita. Bagaimana museum memiliki arah baru, memberikan nilai tambah untuk masyarakat Indonesia. Masyarakat harus bangga dengan daerahnya, bangsanya dan museumnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Investasi Senilai Rp16 Triliun, Pabrik Vendor Apple Dibangun di Indonesia
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Gunungkidul Tambah Mobil Pemadam Kebakaran
- Penganiayaan oleh Polisi, Polda DIY Tegaskan Tidak Mengintervensi Penyelidikan Kematian Darso
- Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur hingga Purwosari, Rabu 15 Januari 2024
- Jadwal Kereta Api Bandara Hari Ini 15 Januari 2025, dari Stasiun Tugu Jogja ke YIA
- Jadwal SIM Keliling di Godean Sleman Hari Ini 15 Januari 2024, Mulai Pukul 08.30 WIB
Advertisement
Advertisement