Advertisement
Kaji Sisi Sejarah, Pemerintah Kalurahan Pacarejo Bakal Kembangkan Telaga Jonge Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Lurah Pacarejo, Suhadi menyampaikan pengembangan telaga Jonge terus dilakukan. Salah satu yang akan dikaji adalah sisi historisnya.
Dia menerangkan kata Jonge diambil dari nama Kyai Jonge yang makamnya berada di timur telaga Jonge. Kyai Jonge konon merupakan petinggi Kerajaan Majapahit. Tidak ada alasan yang jelas mengenai tujuan dia datang di Wilayah Pacarejo, Gunungkidul.
Advertisement
Suatu saat, Kyai Jonge bertitah bahwa akan ada telaga yang mampu menghidupi warga sekitarnya. “Kami sedang mengkaji siapa itu Kyai Jonge bersama Dinas Kebudayaan Gunungkidul,” kata Suhadi ditemui di Telaga Jonge, Pacarejo, Kamis, (11/7/2024).
Apabila ada penjelasan historis mengenai asal usul Kyai Jonge, maka wisata religi ini dapat diintegrasikan dan dikembangkan lebih jauh bersamaan dengan pengembangan telaga Jonge.
Saat ini, telaga Jonge mampu menjadi poros untuk menghidupi warga sekitar melalui keberadaan pasar kuliner. Ada 30 pedagang yang mengisi stand yang ada. Pemerintah Kalurahan Pacarejo juga kerap mengajak tamu kalurahan untuk mengujungi telaga Jonge.
Guna menjaga debit air, Pemkal terus menanam pohon. Penanaman pohon telah dilakukan sejak lama. Beberapa pohon sengon pun berumur 30 tahun. Pohon ini menciptakan suasana sejuk di telaga Jonge. Pemkal juga berencana mengembangkan ekosistem di telaga Jonge dengan melepaskan burung.
BACA JUGA: Disdik Gunungkidul Tegaskan Larangan Perundungan dalam MPLS
“Sebenarnya, kami mau menebang pohon sengon tapi perlu konsultasi ke DLH Gunungkidul. Kami tidak ingin ada orang nongkrong kejatuhan pohon,” katanya.
Adapun proyek pembangunan pendopo di telaga Jonge berasal dari bantuan gubernur. Begitupun dengan jogging track. Selain itu, pembangunan pendopo berasal dari CSR Bank BPD DIY.
“Tanah di sini sultan ground. Kalau kekancingan belum turun tidak boleh membangun. Kami hanya memfasilitasi perahu di telaga,” ucapnya.
Kepala Disbud Gunungkidul, Chairul Agus Mantara mengatakan jawatannya masih belum mulai melakukan kajian tentang asal usul Kyai Jonge.
“Memang dalam pembahasan Kalurahan Pacarejo sebagai kalurahan rintisan budaya tentu nanti beberapa potensi yang belum terungkap sejarah atau warisan budaya akan kami kaji. Sampai hari ini kami masih pada orientasi untuk Candi Dengok di Pacarejo,” kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Soal Kematian Diplomat Kemlu Asal Jogja, Kapolri Tunggu Hasil Laboratorium Forensik
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Pendidikan Pemilih Pemula Hari Kedua: KPU Jogja Lanjutkan Sosialisasi Demokrasi dalam MPLS di 11 Sekolah
- Sleman Evaluasi Wi-Fi Gratis, Akses Merata Jadi Prioritas
- Terdampak Tol Jogja-Solo, Dua Lokasi Pemakaman Umum di Kalasan Direlokasi
- Warga Gunungkidul Jadi Tersangka Kredit Fiktif Bank Jatim, Begini Kronologi Penyitaan Uang Rp1 Miliar
- Ada Kelok 23 dan Jembatan Pandansimo, DPRD Bantul Wanti-wanti Wisatawan Jangan Hanya Lewat
Advertisement
Advertisement