Advertisement
Trah Sultan HB II Dukung Fadli Zon Tulis Ulang Sejarah Geger Sapehi 1812

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Keluarga Trah Sultan Hamengkubuwono II menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang berencana menulis ulang sejarah Indonesia, termasuk tragedi Geger Sapehi 1812.
Geger Sapehi merupakan peristiwa penyerbuan dan penjarahan Keraton Yogyakarta oleh pasukan Inggris di bawah pimpinan Sir Thomas Stamford Raffles. Dalam peristiwa tersebut, berbagai aset, manuskrip, dan artefak milik Kasultanan Yogyakarta dirampas dan dibawa ke Inggris.
Advertisement
BACA JUGA: Fadli Zon Dikabarkan Tetapkan 17 Oktober Sebagai Hari Kebudayaan Nasional
Ketua Yayasan Vacantii Socaning Lokika sekaligus anggota Trah Sultan HB II, Fajar Bagoes Poetranto menilai penulisan ulang sejarah penting untuk merevisi narasi kolonial yang selama ini mendominasi dokumen sejarah Indonesia.
"Sejarah mengenai Peristiwa Geger Sapehi 1812 sudah seharusnya dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran di sekolah," kata Fajar, Kamis (17/7/2025).
Fajar juga menyerukan agar Inggris mengembalikan ribuan aset budaya yang dijarah dari Keraton Yogyakarta. Salah satunya adalah Serat Suryo Rojo, naskah penting yang berisi panduan kepemimpinan Kesultanan Yogyakarta.
“Kami berharap 7.500 naskah dan artefak yang dirampas saat peristiwa Geger Sapehi 1812 dapat dikembalikan Inggris dalam bentuk yang asli, bukan digital,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan komitmen pemerintah untuk menelusuri koleksi artefak Indonesia yang kini berada di institusi Inggris, seperti British Museum dan British Library.
“Kami akan lihat apa saja yang ada di British Museum dan juga di British Library. Sejauh ini yang kami tahu memang belum ada dari pihak Inggris itu mau mengembalikan,” ujar Fadli Zon.
Dengan dukungan Trah Sultan HB II, upaya pemerintah untuk menulis ulang sejarah nasional dan mengembalikan warisan budaya Indonesia dari tangan asing diharapkan dapat memperoleh legitimasi yang lebih kuat, sekaligus membuka jalan bagi rekonsiliasi sejarah yang lebih adil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Penderita Kanker Paru-Paru di DIY Terus Bertambah, Paling Banyak Warga Lansia
- Hasil Bank Sampah di Klitren Jogja Digunakan untuk Simpan Pinjam dan Piknik Gratis
- Pencuri Kerangka Besi Baliho Ditangkap Saat Beraksi dengan Pikap Berpelat Merah Palsu
- Banyak Hajatan Warga, Pembayaran PBB di Kulonprogo Baru Mencapai 54 Persen
- Kisah Husein Sastranegara Perintis TNI AU Meninggal Kecelakaan Pesawat di Jogja, Akan Diabadikan Monumen
Advertisement
Advertisement