Dispar Bantul Larang Aktivitas dan Jip Wisata Selama Penilaian Gumuk Pasir sebagai Geopark Nasional
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kawasan Gumuk Pasir Parangtritis tengah diajukan sebagai Geopark Nasional. Proses penilaian pengajuan tersebut akan dilakukan pada Senin (22/7/2024) pekan depan.
Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul mengimbau agar pelaku wisata tidak melakukan aktivitas di Kawasan Gumuk Pasir saat dilakukan penilaian tersebut.
Advertisement
"Pada hari itu, kami meminta pelaku wisata untuk menghentikan sementara semua aktivitas di Gumuk Pasir untuk mendukung penilaian tersebut," katanya Kepala Dinpar Bantul, Saryadi, pada Senin (15/7/2024).
BACA JUGA: Gumuk Pasir di Parangtritis Diusulkan Jadi Geopark Nasional
Dispar sebelumnya telah mengirimkan surat himbauan terkait penghentian aktivitas wisata selama penilaian tersebut kepada para pelaku wisata disana. Pihaknya pun akan mengundang pelaku wisata disana pada minggu ini untuk koordinasi lebih lanjut.
"Ya, sambil menunggu rencana lebih lanjut terkait restorasi Gumuk Pasir," katanya.
Restorasi Gumuk Pasir
Dia menuturkan selama ini Pemda DIY, Pemkab Bantul, dan beberapa stakeholder terkait lainnya telah menyusun rencana restorasi Gumuk Pasir. Rencana restorasi tersebut digagas untuk mengembalikan fungsi ekologis Gumuk Pasir.
Dia menuturkan, rencana penataan tersebut masih terus dibahas. Dispar sementara tidak akan mengubah apapun yang ada di sana.
"Sementara ini kami status quo dalam pengelolaan Gumuk Pasir. Kami tidak akan melakukan sentuhan, sampai menunggu keputusan [rencana restorasi Gumuk Pasir dari beberapa stakeholder terkait]," katanya.
Diketahui penilaian Geopark akan dilakukan oleh Pakar Komite Nasional Geopark Indonesia, UNESCO Global Geopark Raja Ampat, dan Tim Teknis BP UNESCO Global Geopark Ijen.
Kawasan Gumuk Pasir diajukan sebagai Geopark bersama beberapa keanekaragaman geologi lain yang ada di DIY.
Sekretaris pelaksana BPBD Bantul, Ribut Bimo Haryo Tejo menuturkan Gumuk Pasir berperan sebagai penahan ombak dan gempuran air saat terjadi tsunami. Sementara, menurut dia, setiap tahun terjadi abrasi sekitar 2-3 meter disana. Menurutnya, abrasi tersebut dipengaruhi oleh ketinggian gelombang dan kecepatan angin.
Bimo menyampaikan instansinya berupaya memberikan edukasi terkait tangguh bencana kepada warga sekitar Kawasan Gumuk Pasir untuk mendukung penilaian tersebut. Dia pun mendorong agar masyarakat setempat terus menjaga kelangsungan Gumuk Pasir tersebut.
Dia pun mengimbau agar tidak ada pembukaan jalur baru bagi jeep yang melintas disana. "Kami mengimbau untuk gumuk yang baru, jangan dilalui. Jadi [jeep menggunakan] track yang biasa saja, yang sudah terlanjur [track lama]," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Ratusan Burung Pipit Ditemukan Mati di Bandara Ngurah Rai, Ini Penjelasan BKSDA
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Masuk Masa Tenang, Satpol PP Gunungkidul Mulai Copoti APK Paslon
- BMKG DIY Prediksi Hujan Terjadi pada Hari Pemungutan Suara 27 November 2024
- Tersengat Listrik, Warga Nanggulan Kulonprogo Meninggal Dunia
- Anggaran Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Rp26 Miliar Masuk ke BTT APBD 2025
- Jelang Pemungutan Suara Pilkada, Fraksi Gerindra DIY Serukan Tindakan Tegas Praktik Money Politik
Advertisement
Advertisement