Advertisement

DIY Dilanda Bediding, Waspadai 2 Penyakit Ini Menyerang Ternak

David Kurniawan
Jum'at, 19 Juli 2024 - 19:47 WIB
Arief Junianto
DIY Dilanda Bediding, Waspadai 2 Penyakit Ini Menyerang Ternak Ilustrasi kesehatan hewan ternak. Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman mengimbau masyarkat untuk terus memantau kesehatan hewan ternak yang dimiliki selama terjadi fenomena bediding. Pasalnya, suhu yang lebih dingin ini juga membuat ternak lebih rentan terserang penyakit.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan fenomena bediding yang ditandai menurunnya suhu hingga 18 derajat Celsius bisa memberikan dampak terhadap kesehatan hewan ternak. Hal ini harus diwaspadai para peternak agar hewan yang dipelihara tetap dalam kondisi baik.

Advertisement

“Kalau tidak diantisipasi bisa memengaruhi kesehatan hewan seperti nafsu minum berkurang hingga membuat stamina berkurang. Ini bisa menjadi media penyebaran penyakit seperti Infectious Bronchitis pada unggas dan Bovine Ephemeral Fever pada sapi,” katanya, Jumat (19/7/2024).

Adapun dampak lainnya bisa berpengaruh terhadap penurunan produksi dan produktivitas, khususnya pada ternak unggas. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya bersama dengan Pusat Kesehatan Hewan telah melakukan sosialisasi untuk mengantisipasi munculnya dampak penurunan suhu terhadap hewan ternak.

Selain itu, juga ada pemberian vitamin dan elektrolit untuk membantu menekan efek heat stres maupun cold stress. “Elektrolit dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh terutama pada unggas. Untuk ternak besar [sapi, kerbau, kuda] dan ternak kecil [kambing, domba] pemberian vitamin B Kompleks dan beberapa suplemen lewat injeksi bisa dilakukan untuk menjaga Kesehatan hewan,” katanya.

BACA JUGA: Fenomena Bediding di Jogja dan Sekitarnya Akan Berlangsung hingga Agustus Mendatang

Sebelumnya diberitakan, BMKG Yogyakarta memrediksi fenomena bediding atau cuaca yang lebih dingin terjadi hingga Agustus mendatang. Kepala Stasiun Klimatologi, BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas mengatakan fenomena bediding adalah suhu udara lebih dingin dari biasanya banyak dijumpai pada saat musim kemarau.

Dia menjelaskan, bediding terjadi karena adanya pegerakan masa udara dari Australia yang membawa masa udara dingin dan kering menuju ke Asia. Fenomena ini juga melintas di atas wilayah Indonesia.

Di sisi lain, tutuapan awan relatif sediikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima sinar matahari langsung terlepas ke angkasa. Sebagai dampaknya, kandungan air didalam tanah menipis, kandungan uap air di udara juga rendah, yang dibuktikan dengan redahnya kelembaban udara. “Diprediksi suhu lebih dingin akan terjadi hingga Agustus mendatang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement