DIY Dilanda Bediding, Waspadai 2 Penyakit Ini Menyerang Ternak
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman mengimbau masyarkat untuk terus memantau kesehatan hewan ternak yang dimiliki selama terjadi fenomena bediding. Pasalnya, suhu yang lebih dingin ini juga membuat ternak lebih rentan terserang penyakit.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan fenomena bediding yang ditandai menurunnya suhu hingga 18 derajat Celsius bisa memberikan dampak terhadap kesehatan hewan ternak. Hal ini harus diwaspadai para peternak agar hewan yang dipelihara tetap dalam kondisi baik.
Advertisement
“Kalau tidak diantisipasi bisa memengaruhi kesehatan hewan seperti nafsu minum berkurang hingga membuat stamina berkurang. Ini bisa menjadi media penyebaran penyakit seperti Infectious Bronchitis pada unggas dan Bovine Ephemeral Fever pada sapi,” katanya, Jumat (19/7/2024).
Adapun dampak lainnya bisa berpengaruh terhadap penurunan produksi dan produktivitas, khususnya pada ternak unggas. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya bersama dengan Pusat Kesehatan Hewan telah melakukan sosialisasi untuk mengantisipasi munculnya dampak penurunan suhu terhadap hewan ternak.
Selain itu, juga ada pemberian vitamin dan elektrolit untuk membantu menekan efek heat stres maupun cold stress. “Elektrolit dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh terutama pada unggas. Untuk ternak besar [sapi, kerbau, kuda] dan ternak kecil [kambing, domba] pemberian vitamin B Kompleks dan beberapa suplemen lewat injeksi bisa dilakukan untuk menjaga Kesehatan hewan,” katanya.
BACA JUGA: Fenomena Bediding di Jogja dan Sekitarnya Akan Berlangsung hingga Agustus Mendatang
Sebelumnya diberitakan, BMKG Yogyakarta memrediksi fenomena bediding atau cuaca yang lebih dingin terjadi hingga Agustus mendatang. Kepala Stasiun Klimatologi, BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas mengatakan fenomena bediding adalah suhu udara lebih dingin dari biasanya banyak dijumpai pada saat musim kemarau.
Dia menjelaskan, bediding terjadi karena adanya pegerakan masa udara dari Australia yang membawa masa udara dingin dan kering menuju ke Asia. Fenomena ini juga melintas di atas wilayah Indonesia.
Di sisi lain, tutuapan awan relatif sediikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima sinar matahari langsung terlepas ke angkasa. Sebagai dampaknya, kandungan air didalam tanah menipis, kandungan uap air di udara juga rendah, yang dibuktikan dengan redahnya kelembaban udara. “Diprediksi suhu lebih dingin akan terjadi hingga Agustus mendatang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
- Selamatkan Petani karena Harga Cabai Anjlok, Pemkab Kulonprogo Gelar Bazar dengan Harga Tinggi
- Kantor Imigrasi Yogyakarta Catat 26.632 Turis Asing Masuk Yogyakarta via YIA pada Agustus-Oktober 2024
- Bawaslu dan KPU Kulonprogo Bersiap Masuki Masa Tenang dan Pemilihan
Advertisement
Advertisement