Seorang Nelayan di Sadeng Gunungkidul Meninggal di Kapal Saat Melaut
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Seorang nelayan Pantai Sadeng berinisial T, 76, warga Kapanewon Rongkop meninggal di sebuah kapal pada Jumat, (19/7/2024). Korban ditemukan meninggal setelah dua hari melaut.
Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah Operasi I Gunungkidul, Sunu Handoko Bayu Sagara mengatakan T menggunakan kapal sekoci bernama Budi Laksana dan berangkat melaut pada Rabu, (17/7/2024). "Setelah dua hari mencari ikan, T jatuh sakit," katanya, Sabtu (20/7/2024).
Advertisement
BACA JUGA: 5 Kelompok Nelayan Kulonprogo Dapat Izin Penangkapan Benur
Nahkoda yang melihat T sedang sakit berinisiatif menghentikan aktivitas mencari ikan dan pulang ke Dermaga Pantai Sadeng. Dalam perjalanan pulang, kondisi T semakin memburuk dan akhirnya meninggal dalam perjalanan pada Jumat, (19/7/2024) pukul 18.00 WIB.
Belum ada kepastian penyebab meninggalnya T, namun dia sempat mengeluh kurang enak badan dan sakit kepala saat di kapal. "SAR yang menerima laporan tersebut kemudian langsung berkoordinasi dengan instansi terkait dan memantau perjalanan kapal menuju ke Dermaga Pantai Sadeng," ujarnya.
Pada Sabtu, (20/7/2024) pukul 01.15 WIB, kapal sekoci Budi Laksana tiba. Jenazah kemudian diturunkan lalu dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
Advertisement
Advertisement