Gantikan Heroe Poerwadi, Prof Edy Suandi Hamid Terpilih sebagai Ketua MES DIY 2024-2027
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Musyawarah Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY memilih secara aklamasi Prof Edy Suandi Hamid sebagai Ketua Umum MES DIY periode 2024 – 2027, Sabtu (27/7/2024). Prof Edy menggantikan Mantan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang sudah habis masa jabatannya.
Dalam forum yang digelar di Gedung SM Tower Jogja tersebut, Ketua MES DIY Heroe Poerwadi telah menyampaikan laporan pertanggungjawabannya yang langsung diterima oleh peserta Muswil (Musyawarah Wilayah) MES DIY.
Advertisement
BACA JUGA: Perbarindo DIY: Program Tamasya Capai 29 Ribu Rekening dengan Nilai Rp149 Miliar
Muswil dipimpin oleh Dr Prionggo Soeseno dan dihadiri oleh Kepala OJK DIY Eko Yunianto, Ketua ICMI DIY Prof Mahfud Solihin, Anggota DPD RI Hafid Asrom, tokoh pengusaha Mursida Rambe, Pengurus Pusat MES A Iskandar Zulkarnain, dan dari Biro Perekonomian DIY.
Muswil juga menetapkan tujuh orang formatur, di antaranya Syafaruddin Alwi, Noor Lisnani Pamela, dan Mahfud Solihin, serta Prionggo Soeseno. Formatur diberi waktu untuk menyusun pengurus lengkap dalam satu bulan.
Pengurus Pusat MES A Iskandar Zulkarnain dalam arahannya menyampaikan bahwa Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan mengembangkan dan membumikan ekonomi syariah sebagai sistem ekonomi yang berkeadilan dan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. "Diharapkan MES DIY juga dapat merespon issue issue terakhir di masyarakat," katanya di sela kegiatan.
Dia menjelaskan, pemerintah memutuskan untuk menunda pemberlakuan kewajiban sertifikat halal bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dari semula 17 Oktober 2024 menjadi 2026. Hal itu dikarenakan masih terdapat 7 juta UMKM yang belum bersertifikasi halal. "Di sinilah peran MES bisa menjadi pendamping UMKM dalam melakukan self declare dalam proses sertifikasi halalnya," katanya.
Pengurus Pusat MES akan memberikan pelatihan untuk menjadi Pendamping tersebut secara gratis via online. Dalam sosialisasi terkait wisata halal dan halal destination, ada beberapa daerah yang kurang sreg dalam menggunakan term halal. Oleh karenanya, perlu di lakukan untuk menyesuaikan dengan term “wisata muslim friendly” atau “muslim friendly destination”.
"Sedangkan halal nya sendiri sudah ada tanda pada rumah makan, hotel dan makanan nya. Di sinilah MES berperan dalam membumikan ekonomi syariah sebagai sistem ekonomi yang berkeadilan berdasarkan prinsip prinsip syariah," katanya.
Dalam sambutannya Prof Edy yang juga Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) berharap adanya regenerasi kepemimpinan MES di DIY kepada generasi muda. “Namun karena semua mengamanatkan kepada saya, maka saya menerima amanah ini, dengan catatan didampingi pengurus lain yang lebih muda,” kata mantan Rektor UII itu.
Edy mengatakan, ia akan melanjutkan berbagai program unggulan yang sudah dilaksanakan pada periode yang sekarang. Seperti Jogja Halal Festival, Arisan Wakaf, Kajian-kajian Ekonomi Syariah, Deklarasi Kawasan Halal Aman dan Sehat (KHAS).
Menurut Edy, tujuan MES adalah mewujudkan sistem perekonomian yang berbasis ajaran Islam, berdasarkan prinsip keadilan, kejujuran, dan kemaslahatan. “Ini sesuai dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh perekonomian saat ini, yang menghadapi persoalan ketidakadilan dan ketimpangan pendapatan dalam Masyarakat,” kata Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement