Advertisement

Gandeng Ratusan Jagabaya di Bantul, BPIP Sosialisasikan Nilai-Nilai Pancasila

Media Digital
Rabu, 31 Juli 2024 - 19:37 WIB
Arief Junianto
Gandeng Ratusan Jagabaya di Bantul, BPIP Sosialisasikan Nilai-Nilai Pancasila Sosialisasi Pancasila oleh BPIP bersama Badan Kesbangpol Bantul yang mengundang ratusan jagabaya dan carik se-Bantul, Rabu (31/7/2024). - Alfi Annissa Karin

Advertisement

JOGJA—Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila bertajuk Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Perisai Bangsa di KJ Hotel, Jogja, Rabu (31/7/2024).

Dalam acara itu, BPIP menggandeng Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bantul. Sementara peserta yang hadir adalah dari ratusan jagabaya, carik, ormas, hingga tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Advertisement

Analis Hukum Ahli Madya Direktorat Sosialisasi dan Komunikasi BPIP, Andy Apriyanto menyebut kegiatan ini menjadi cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ideologi Pancasila.

Dia sengaja menggandeng berbagai pemangku kepentingan di wilayah. Pasalnya, baik jagabaya maupun carik merupakan ujung tombak masyarakat di tingkat desa. Melalui merekalah nilai-nilai Pancasila perlu kembali digelorakan.

"Harapan kami peserta hari ini bisa menjadi corong BPIP untuk menggelorakan kembali Pancasila," kata Andy saat ditemui seusai memberikan materi, Rabu (31/7/2024).

Andy mengakui saat ini degradasi akan nilai-nilai Pancasila sudah terjadi. Apalagi, di tengah masa digitalisasi seperti saat ini generasi muda mulai abai terhadap keberadaan Pancasila.

Dia menjelaskan, BPIP sempat menangani kejadian seorang pelajar SMK di salah satu wilayah du Jawa Timur tak mau hormat kepada bendera merah putih saat upacara. Ternyata, siswa tersebut tergabung dalam satu aliran agama yang melarang penghormatan kepada bendera. BPIP lantas melakukan advokasi.

"Satu anak saja melakukan tidakan seperti itu dan tidak ada tindakan, maka akan jadi racun, sehingga sekolah mengembalikan siswa tersebut kepada orang tua. Lalu sekarang di sekolah ada pakta integritas yang menyatakan siswa harus mengikuti aturan yang berlaku. Sampai sekarang daerah tersebut kondusif," tuturnya.

Di sisi lain, fenomena ekslusivisme juga masih ada di tengah-tengah masyarakat. Ini turut menjadi faktor menurunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya Pancasila.

Ada sebagian kelompok yang merasa dirinya mampu, lalu melakukan flexing. Juga ada suatu komunitas tertentu yang meminta dikawal oleh Patwal untuk kegiatan yang tidak mendesak.

Menurut Andy, kondisi ini benar-benar terjadi di lapangan dan merusak nilai-nilai Pancasila. "Boleh kaya, tetapi apa iya harus flexing, itu menimbulkan kesenjangan sosial. Kami sosialisasikan kepada kaum crazy rich dan harapannya mereka paham ini tidak bagus. Ini jadi tantangan untuk terus menggelorakan nilai-nilai Pancasila," ucap Andy.

Tanggung Jawab Bersama

Sementara, Kepala Badan Kesbangpol Bantul, Stephanus Heru Wismantara mengapresiasi gelaran sosialisasi ini.

Menurutnya, kesadaran Pancasila merupakan tanggung jawab bersama. Salah satu yang bisa dilaksanakan adalah dengan turut menyemarakkan Hari Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia yang akan datang. "Mari kita pertahankan bersama bahwa Pancasila menjadi satu-satunya ideologi kita dalam bernegara," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement