Advertisement

Program Pelatihan Kerja JPS Pendidikan Non Formal di Sleman Dibuka

Catur Dwi Janati
Jum'at, 02 Agustus 2024 - 23:37 WIB
Maya Herawati
Program Pelatihan Kerja JPS Pendidikan Non Formal di Sleman Dibuka Pembukaan Program Pelatihan Kerja Jaring Pengaman Sosial (JPS) Pendidikan Non Formal di Kabupaten Sleman pada Jumat (2/8/2024) di Pendopo Rumah Dinas Bupati. - Istimewa / Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Program Pelatihan Kerja Jaring Pengaman Sosial (JPS) Pendidikan Non Formal di Kabupaten Sleman dibuka. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM di Kabupaten Sleman. 

Program pelatihan kerja ini merupakan hasil kerja sama dengan Himpunan Lembaga Pelatihan (HILSSI). Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menilai pelatihan ini menjadi upaya peningkatan kemampuan SDM untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten.

Advertisement

Lebih lanjut pelatihan ini disebut Kustini juga menjadi langkah untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Sleman.

"Ke depannya saya berharap HILLSI Kabupaten Sleman mampu mengadaptasi program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Sehingga mendukung upaya mengurangi angka pengangguran," kata Kustini di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Jumat (2/8/2024).  

Pemkab Sleman lanjut Kustini terbuka untuk memberikan bantuan dan dukungan terutama dalam pengembangan kerja sama ketenagakerjaan. Khususnya kerja sama dalam rangka mewujudkan SDM Sleman yang unggul dan berdaya saing.

"Saya berharap agar para peserta pelatihan ini senantisa mengembangkan kemampuan diri bahkan setelah pelatihan ini selesai," katanya.

BACA JUGA: Terafiliasi Judi Oline 6.000 Rekening di Bank Diblokir OJK

Ketua HILSSI Kabupaten Sleman, Anton Sudarto menjelaskan program pelatihan kerja ini menjadi momen penting untuk bersinergi dan memperkuat sistem perlindungan sosial. Harapannya manfaat yang dihasilkan dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

"JPS menjadi salah satu upaya strategis untuk memastikan semua lapisan masyarakat yang masuk dalam kategori rentan miskin mendapatkan perlindungan dan dukungan yang memadai, khususnya pada pendidikan nonformal," tuturnya.

Untuk mencapai target yang diinginkan, Anton mengatakan dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan generasi penerus.

Dengan begitu, harapannya tidak hanya jumlah pengangguran yang berkurang, namun juga dengan angka kemiskinan di Kabupaten Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Panggil Dirjen Anggaran Kemenkeu Terkait Dugaan Kasus Gratifikasi Eks Bupati Kukar

News
| Selasa, 22 Oktober 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement