Advertisement

Viral Video Kisruh Saat PKKMB, Ketua Panitia: Tak Ada Pencekikan, Kami Cuma Rebut Megafonnya

Catur Dwi Janati
Rabu, 07 Agustus 2024 - 20:37 WIB
Arief Junianto
Viral Video Kisruh Saat PKKMB, Ketua Panitia: Tak Ada Pencekikan, Kami Cuma Rebut Megafonnya Dosen FEB UNY, Arwan Nur Ramadan sekaligus Ketua Panitia PKKMB ditemui pada Rabu (7/8/2024). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Video keributan antara mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan petugas keamanan dan dosen sempat beredar di media sosial. Kedua belah pihak akhirnya memberikan keterangannya terkait insiden tersebut. 

Terkait dengan hal itu, dosen FEB UNY, Arwan Nur Ramadan sekaligus Ketua Panitia PKKMB menjelaskan elemen yang boleh masuk dalam Gor hanya mahasiswa baru dengan id card, panitia PKKMB meliputi dosen, tendik dan panitia mahasiswa.

Advertisement

Saat sesi PKKMB hendak ditutup, Arwan menyebut ada gerombolan mahasiswa yang ingin masuk. Petugas pun lantas berupaya mengadang mereka "Video yang beredar itu kan sepihak, terpotong terlihat terintimidasi, yang terjadi aslinya mahasiswa itu kejadiannya ada di gate utama mahasiswa merangsek masuk ke sana," ungkapnya. 

Saat massa pindah ke pintu gerbang belakang tempat keluarnya mahasiswa baru, Arwan menilai mereka menutupi jalan dan menimbulkan kemacetan. Dari situ Arwan berinisiatif meraih megafon yang diraih mahasiswa. "Saya seoalah-olah mungkin miting atau kelihatan di satu sisi angle menyerang mahasiswa itu sebenarnya saya ingin mengambil megafonnya saja," ujar dia. 

Arwan menyebut narasi yang beredar di media sosial tidak benar. "Jadi tidak ada pencekikan, tidak ada intimidasi, tidak ada pemukulan dari dosen," terangnya. 

"Kami mencoba merebut megafonnya itu supaya mereka tidak mengganggu jalannya keluarnya mahasiswa," imbuhnya. 

Pasalnya Arwan menyebut jalur keluar mahasiswa yang semula direncanakan delapan baris hanya bisa empat barisan karena terhalang aksi orasi tersebut. "Mengganggu jalan, harusnya ini kita keluarkan delapan jalur, delapan barisan," ujarnya. 

"Tetapi kami enggak bisa membuat mahasiswa itu jalan dengan delapan jalur karena ketutup ini tadi. Dari pada ini memperlama, kami ambil alih megafon itu. Mau ambil alih kemudian supaya ini terurai, kami pukul mundur tidak di gerbang. Supaya gerbang itu bisa dipakai delapan jalur tadi," tegasnya

Diberitakan, video viral gesekan antara mahasiswa, petugas keamanan dan dosen ini terjadi dalam rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024. 

Para mahasiswa yang tergabung dalam BEM UNY dan sejumlah BEM Fakultas ingin berorasi di salah satu momen rangkaian PKKMB 2024.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa BEM UNY, Farras Raihan menjelaskan orasi yang dilakukan mahasiswa bertujuan mengedukasi mahasiswa baru tentang gerakan mahasiswa. Edukasi ini disampaikan dalam bentuk orasi.

"Tujuannya bukan ingin membikin keributan atau huruhara, tetapi memang jelas apa yang ingin kami sampaikan itu adalah tentang pencerdasan dan pengedukasian soal gerakan mahasiswa. Terutama peran mahasiswa masyarakat maupun itu di Indonesia," kata Farras, Rabu (7/8/2024). 

Di tahun-tahun sebelumnya, Farras menyebut dalam agenda orientasi mahasiswa baru selalu ada orasi kebangsaan dari BEM UNY dan BEM di Fakultas. Namun tahun ini, orasi kebangsaan oleh BEM dalam agenda pengenalan mahasiswa baru dihilangkan.

"Atas keresahan kemarin dan juga problematika UNY yang ada, mungkin juga masalah-masalah seperti PTNBH, kalau kemarin juga tentang fasilitas, jadi kita mengumpulkan masalah-masalah itu di orasi tersebut," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Belum Setahun Menjabat, Erick Thohir Copot Bayu Krisnamurthi dari Posisi Dirut Bulog

News
| Senin, 09 September 2024, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement