Advertisement
Lewat Bedah Buku, Warga Moyudan Bisa Menjadi Orang Tua yang Keren
Advertisement
SLEMAN—Kondisi dan suasana di dalam keluarga memegang peranan penting terhadap tumbuh kembang anak.
Hal ini disampaikan oleh Cahyadi Takariawan dalam agenda Bedah Buku berjudul Wonderful Parent yang digelar di Joglo Hanggartani di Pedukuhan Ngaglik, Kalurahan Sumbersari, Kapanewon Moyudan, Sleman, Selasa (13/8/2024).
Advertisement
“Kenakalan remaja, tawuran yang melibatkan anak jika ditelusuri akar mulanya berasal dari keluarga,” kata Cahyadi, Selasa.
Menurut dia, kehidupan dalam keluarga sangat berpengaruh dalam mencetak anak-anak menjadi generasi unggul. Permasalahan ini tidak hanya berkaitan dengan pola asuh dan lingkungan semata, namun juga banyak faktor pendukung lainnya.
Cahyadi mencontohkan, asupan makanan yang diberikan bisa memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Pasalnya, asupan makanan yang tidak halal bisa membuat anak tidak patuh, lahir jiwa memberontak dan lainnya. “Memang terkesan sepele, tapi makanan yang diberikan juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,” katanya.
Di sisi lain, ia juga meminta kepada orang tua untuk memberikan contoh yang baik. Secara tidak langsung, perilaku yang dilakukan orang tua akan ditiru oleh anakanak di rumah. “Yang tak kalah penting adalah berdoa agar diberikan yang terbaik dalam tumbuh kembang anak sehingga bisa menjadi generasi unggul dan tentunya saleh dan salehah,” katanya.
Anggota DPRD DIY, Sofyan Setyo Darmawan, mengatakan bedah buku berjudul Wonderful Parent bertujuan untuk meningkatkan minat baca di masyarakat. Meski dari sisi nasional posisi minat baca di DIY merupakan yang tertinggi di Indonesia, minat baca masyarakat harus terus ditingkatkan.
“Tetapi perlu terus ditingkatkan karena cakupannya masih kecil sehingga harus digalakkan. Salah satunya melalui bedah buku seperti ini,” katanya.
Dia berharap kegiatan ini sebagai upaya memberikan penambahan wawasan, khususnya berkaitan dengan pengasuhan anak. Terlebih lagi, buku yang diberikan bisa dipelajari dan dipraktikkan dalam keluarga. “Buku ini mengajak kita menjadi orang tua yang keren dalam mendidik anak sehingga bisa berhasil melalui berbagai rintangan yang ada. Jadi, buku ini bisa menjadi panduan sehingga bisa dipelajari lebih seksama,” katanya.
Pustakawan Ahli Muda Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, Trilastiti Suryaningtyas mengatakan Pemda DIY secara beruntun memperoleh predikat dengan tingkat baca tertinggi di Indonesia. Prestasi ini terus dipertahankan sehingga ada kerja sama dengan DPRD DIY untuk menggelar bedah buku.
Diharapkan program ini tidak hanya mempertahankan predikat DIY sebagai wilayah dengan tingkat membaca paling baik se-Indonesia, tapi juga untuk meningkatkan budaya membaca di masyarakat.
“DIY menduduki peringkat pertama secara nasional, tapi angka minat baca masih butuh ditingkatkan. Harapannya dengan bedah buku ini, maka program literasi di masyarakat dapat terus ditingkatkan,” katanya.
Selain program bedah buku, ada sejumlah program lain seperti perpustakaan digital maupun kunjungan ke Kantor DPAD DIY. “Di Kantor DPAD DIY banyak fasilitas yang bisa diakses masyarakat untuk menambah pengetahuan dan wawasan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mendadak! 24 Pemohon Sengketa Pilkada Mencabut Gugatannya di MK Tanpa Alasan Jelas
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Terdampak SE dari Pemerintah Pusat, Proyek Infrastruktur di Bantul Baru Bisa Dimulai Mei 2025
- Bantah Memberangus Serikat Pekerja, Tarumartani Pekerjakan Kembali Karyawan Sempat di-PHK
- 3 Mobil Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jalan Kaliurang Sleman, Tabrak Toko hingga ATM
- Harga Cabai Rawit Merah di DIY Diklaim Mulai Turun, Operasi Pasar Dinilai Tak Efektif
- Taman Lalu Lintas Jogja Terus Berbenah Agar Lebih Inklusif
Advertisement
Advertisement