Advertisement
Serenade Bunga Bangsa, Membaca Sejarah Indonesia dalam Irama Orkestra

Advertisement
JOGJA—Taman Budaya Yogyakarta (TBY) menggelar Konser Orkestra dan Paduan Suara Internalisasi Kesejarahan Serenade Bunga Bangsa ke-10 bertema Semangat Baru, Indonesia Maju.
Sebanyak 80 musikus membawakan delapan repertoar sejarah yang terjadi di Indonesia, termasuk di DIY. Beberapa repertoar seperti Bandung Lautan Api, Sorak Sorak Bergembira, hingga Merdeka atau Mati dibawakan. Pentas musik ini juga untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dan 12 Tahun Undang-Undang Keistimewaan DIY.
Advertisement
Salah satu yang spesial, terdapat penonton yang berasal dari delegasi Forum Desentralisasi Asimetris Indonesia (Fordasi) 2024. Mereka berasal dari sembilan daerah istimewa di Indonesia yaitu DIY, Aceh, DKI Jakarta, Papua, Papua Tengah Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan konser ini fokus pada upaya menanamkan nilai kepahlawanan dan perjuangan. Peristiwa yang mengandung nilai tersebut juga banyak terjadi di DIY. Sehingga konser ini menjadi cara mengenalkan khasanah kekayaan budaya DIY dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lebih luas dari itu, dalam orkestra juga terdapat karya khusus yang bertema Fordasi. Terdapat satu repertoar yang berisi potongan-potongan musik daerah dari semua anggota Fordasi. "Komposisi ini menjadi bentuk merayakan kekayaan budaya Indonesia," kata Dian di TBY, Kota Jogja, Kamis (29/8/2024).
Berbeda dari Serenade Bunga Bangsa edisi sebelumnya, kali ini penyelenggara membuka audisi terbuka bagi masyarakat. Cara ini sebagai upaya memberikan ruang dan kesempatan masyarakat yang memiliki potensi.
"Sebelum tampil, para musisi sudah melalui pembinaan dan pelatihan. Hari ini juga ada konduktor baru, Mas Julius Cakra, konduktor sebelumnya bertugas di nasional. Serenade Bunga Bangsa bisa menjadi media untuk meningkatkan kualitas dan kesempatan lebih luas baik secara nasional maupun internasional," kata Dian.
Asisten 3 Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Sekda DIY, Aris Eko Nugroho mengatakan budaya menjadi salah satu fondasi kebangsaan. Budaya bukan saja seni dan hiburan, tapi upaya pengayaan wawasan, sebagai bagian dari perjuangan. Termasuk sejarah, penting menjadikannya sebagai guru kehidupan.
Sejarah akan menjadikan umat manusia bijaksana, untuk tidak mengulang kesalahan. Sejarah juga membimbing manusia pada peradaban. "Mari rayakan Serenade Bunga Bangsa dengan penuh cinta dan semangat kebangsaan. Mari teruskan episode Indonesia yang telah dirajut, menuju puncak kejayaan yang lebih tinggi, dalam harmoni dan kebersamaan, dengan tegap hati dan suka cita," kata Aris membacakan sambutan dari Sekda DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Hebat! 2 Santri SMA Jogja Ini Bisa Tembus Perguruan Tinggi Bergengsi Dunia
- Harga Kelapa di Pasar Bantul Meroket, Pedagang Prediksi Tren Kenaikan Hingga Perayaan Iduladha
- Lurah Natah Nglipar Gunungkidul Mengundurkan Diri, Ini Alasannya
- Pengajuan Dispensasi Perkawinan di DIY Masih Tinggi, Ini Penyebabnya
- Lurah Pastikan Video Viral Buaya di Sungai Progo Bukan Hoaks, Warga Diminta Waspada
Advertisement