Harianjogja.com, SLEMAN -- Libur kompetisi jeda internasional dimanfaatkan PSS Sleman untuk melakukan evaluasi menyeluruh dalam tim. Ada dua catatan yang menjadi perhatian Lopes, pertama soal penalti dan kedua soal situasi tendangan bebas yang tak jauh dari kotak 16.
Ada catatan khusus yang dikantongi Pelatih Kepala PSS Sleman, Wagner Lopes pada tiga kekalahan beruntun yang dialami PSS di awal liga. Catatan itu ada pada sektor pertahanan, di mana dua dari tiga laga terakhir yang dijalani PSS, tim lawan mendapatkan hadiah penalti saat bertanding melawan Super Elja.
Nahasnya gol penalti dari lawan itu menjadi satu-satunya gol yang terjadi dalam pertandingan tersebut dan berujung kekalahan bagi PSS Sleman. Satu penalti diberikan kepada Persebaya dalam laga perdana yang berujung kekalahan 0-1 untuk PSS, sedangkan satu penalti lainnya diberikan kepada Semen Padang FC yang lagi-lagi membuat PSS harus tumbang 0-1 dari lawan.
Catatan dua penalti tersebut menjadi perhatian Lopes. Tak berfokus pada tepat atau tidaknya hadiah penalti tersebut diberikan, menurut analisa Lopes penalti ini mengindikasikan adanya kelemahan di sektor pertahanan dan ketidakdisiplinan pemain yang perlu segera diperbaiki. Terlebih tindakan merugikan tim akan terpantau jelas dalam teknologi VAR yang diterapkan dalam Liga 1.
"Kami sudah dua kali mendapatkan hukuman penalti hanya dalam tiga pertandingan. Ini jelas menunjukkan ada yang salah dengan cara kami bertahan, terutama dalam situasi satu lawan satu," kata Lopes usai memimpin latihan di Lapangan Pakembinangun pada Sabtu (31/8/2024).
BACA JUGA: Liga 1, PSS Sleman Hadapi Laga Krusial Melawan Semen Padang
Agar kesalahan yang sama tak berulang, memperkuat area pertahanan jadi prioritas Lopes. Lewat pendekatan ini Lopes berharap permainan timnya jadi lebih solid dan menghindari potensi pemberian hadiah penalti untuk tim lawan.
"Kami harus mewaspadai situasi yang dapat mengarah pada penalti dan memperkuat pertahanan di area tersebut juga menjadi prioritas. Sehingga kesalahan serupa tidak terulang lagi. Dengan pendekatan ini, tim dapat tampil lebih solid dan mengurangi risiko gol dari titik penalti," ujarnya.
Selain penalti pelatih kelahiran di Franca, Brasil ini juga memberikan catatan merah bagi anak asuhnya saat menghadapi tendangan bebas lawan yang diambil tidak jauh dari kotak penalti. Lopes berpandangan bahwa situasi tendangan bebas semacam ini harus segera diperbaiki lantaran dapat menguntungkan bagi lawan untuk mencetak gol.
Tendangan bebas dari posisi berbahaya ini juga menjadi catatan penting. Kami sering kali membuat pelanggaran di area yang berisiko di mana itu bisa memberikan kesempatan bagi lawan untuk mencetak gol," tegasnya.
Kala melawan Persik Kediri di laga kedua, gol pertama Macan Putih hadir dari skema tendangan bebas. Meski posisi sedikit jauh dari kotak penalti, bola tendangan bebas yang dieksekusi lawan diarahkan ke kotak penalti Super Elja yang selanjutnya diterima satu pemain Persik Kediri, Hamra Hehanusa untuk selanjutnya diumpan lagi ke depan gawang. Kala itu pemain Persik Kediri, Fergonzi yang berdiri bebas lantas menyambar bola tersebut dan berujung gol.
Karenanya kesempatan libur kompetisi ini dinilai Lopes akan menjadi momentum penting bagi seluruh tim untuk memperbaiki berbagai aspek permainan. Waktu ini juga dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan tim secara lebih baik sebelum kembali menjalani laga berikutnya.
"Fokus utama yakni mengembalikan serta meningkatkan kepercayaan diri para pemain. Kemudian memastikan mereka lebih bertanggungjawab pada tugasnya masing-masing di lapangan baik di sesi latihan dan pertandingan," tandasnya.