Advertisement

Masa Tanam Ketiga, Luas Tanam Padi di Sleman Bakal Menyusut, Ini Penyebabnya

David Kurniawan
Kamis, 05 September 2024 - 14:17 WIB
Ujang Hasanudin
Masa Tanam Ketiga, Luas Tanam Padi di Sleman Bakal Menyusut, Ini Penyebabnya Petani mencabut benih untuk ditanam. - ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman mencatat luas tanam padi di musim tanam ketiga mengalami pneyusutan signifikan. Hal ini dikarenakan ketersediaan air yang berkurang serta adanya pergantian jenis penanaman dari padi ke jagung atau lainnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Siti Rochayah mengatakan, untuk sekarang sudah masuki masa tanam ketiga di 2024. Di sisi komoditas, tanaman padi masih mendominasi, namun cakupan luasnya berkurang ketimbang saat masa tanam pertama dan kedua.

Advertisement

Meski belum memberikan informasi secara detail terkait dengan menyusutnya luas tanam padi di musim tanam ketiga, tapi penyusutan tersebut ada dan hampir terjadi setiap tahunnya. Sebagai contoh, di masa tanam 2023, luas panen di musim tanam pertama dan kedua, lahannya bisa mencapai lebih dari 14.000 hektare, tapi di masa tanam ketiga antara September hingga Desember hanya mencapai 7.807 hektare.

“Tentunya produksi padi yang dihasilkan juga menurun, tapi untuk kepastian berapa luasan tanam masih dalam pendataan,” katanya, Kamis (5/9/2024).

Siti mengakui ada beberapa faktor yang membuat musim tanam ketiga, luasan tanam padi berkurang. Adapun faktor utama dikarenakan ketersediaan air yang berkurang karena musim kemarau.

BACA JUGA: Dua Kali Panen, Cadangan Pangan Sleman Bertambah 166.369 Ton

Hal ini pun berdampak terhadap komoditas yang ditanam petani karena adanya perubahan. Biasanya, sambung dia, di musim tanam pertama dan kedua petani memilih padi karena airnya masih mencukupi, tapi di musim tanam ketiga memilih menanam kedelai atau kacang yang kebutuhan airnya lebih sedikit.

Data itu bisa terlihat dari prognosa panen di Kabupaten Sleman di 2023. Tercatat ada kenaikan luas panen jagung di masa tanam ketiga yang mencapai 4.417 hektare, sedangkan di masa tanam pertama dan kedua hanya di kisaran 358 hektare.

“Komoditas kacang tanah juga naik. Dari awalnya hanya 230 hektare di masa tanam pertama dan kedua menjadi 2.500an hektare,” katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan, meski tidak signifikan, musim kemarau juga berdampak terhadap pertanian di Sleman, kususnya di musim tanam ketiga. Hal ini tak lepas adanya pengaruh berkurangnya pasokan air untuk pemeliharaan tanaman.

Meski demikian, ia mengakui ada upaya agar lahan bisa tetap produktif. Salah satunya dengan mengoptimalkan bantuan mesin pompa dan pembuatan sumur air dangkal.

“Sudah banyak yang dibagikan dan rencananya di APBD perubahan akan kami tambah. Harapannya dengan bantuan alat ini, maka petani bisa tetap produktif saat musim kemarau,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Keberangkatan Belasan Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan di Bandara Soetta

News
| Senin, 16 September 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement