Advertisement

Surat Edaran Zona Megathrust dari Jawa Tengah Beredar, Omzet Restoran di Gunungkidul Anjlok

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 06 September 2024 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Surat Edaran Zona Megathrust dari Jawa Tengah Beredar, Omzet Restoran di Gunungkidul Anjlok Ilustrasi pantai di Tepus. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul, Sunyoto menyampaikan bahwa surat edaran (SE) No. 360.0/2094 tertanggal 28 Agustus 2024 yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait dengan zona megathrust di selatan pulau Jawa menyebabkan penurunan omzet pelaku restoran.

Saat ini, dampaknya mulai terasa. Dia memberi contoh dengan banyaknya pembatalan booking restoran. Pelanggan merasa ragu setelah SE itu terbit. “Tetapi kalau saya lihat memang tidak ada larangan. Sepertinya pelanggan mengartikan lain SE itu,” kata Sunyoto, Jumat (6/9/2024).

Advertisement

Sunyoto mengaku pembatalan booking atau pesanan dapat mencapai sekitar 100 pax-300 pax. Pembatalan memang rata-rata menyasar restoran atau rumah makan yang berada di kawasan pantai. Begitupun restoran yang tidak berada di kawasan pantai juga terkena imbasnya.

Padahal, menurut dia terjadinya gempat tidak dapat ditentukan secara pasti. Apabila ada tsunami pun tentu ada tanda-tanda seperti surutnya air laut yang masif dan ini artinya ada jeda yang cukup untuk melakukan evakuasi.

Tidak banyak hal yang dapat dia lakukan. Sunyoto hanya dapat mengirim rekaman video aktivitas wisatawan di kawasan pantai untuk dibagikan ke media sosial, utamanya menyasar biro perjalanan.  

Pemilik Warung Makan Segoro Madu Pantai Drini, Marikem membenarkan bahwa SE Pemprov Jawa Tengah tersebut sangat berdampak. Bahkan, ada enam rombongan wisatawan yang membatalkan pesanan di warungnya. “Saya punya juga warung makan. Kena cancel. Pengunjung asal Solo dan Semarang itu mengirim ke saya SE Zona Megathrust itu,” kata Marikim.

Marikem mengaku dampak SE itu juga dialami restoran besar. Dia mengeklaim ada ribuan pesanan terkena pembatalan. Menurut dia, 90% warga pesisir mengeluh, akibat penurunan wisatawan dan penghasilan.

“Ini pantai jadi sepi. Sepinya persis habis ada edaran itu. Di pantai selain Drini turun drastis. Hampir 90 persen menurun. Kalau di Drini kan ada Drini park dan wahana kano jadi turun 50 persen. Hari biasa bahkan Pantai Krakal tak ada pengunjung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setahun Penyerbuan Palestina, Begini Kondisi Israel, Krisis Ekonomi dan Sanksi Membayangi

News
| Minggu, 06 Oktober 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement