Penelitian Penggunaan AI di Pilpres 2024 Menarik Perhatian Akademisi Luar Negeri
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Hasil penelitian Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) Herman Felani Tandjung terkait penggunaan AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan dan budaya populer dalam kampanye pemilihan presiden Indonesia di tahun 2024 ternyata menarik perhatian akademisi luar negeri.
Herman Felani memaparkan hasil penelitiannya saat menjadi keynote speaker dalam Creative Industry International Conference (CIIC) yang selenggarakan oleh School of Creative Industry and Management of Performing Arts (SCIMPA) Universiti Utara Malaysia pada 26 Agustus 2024 lalu.
Advertisement
BACA JUGA : Donald Trump Pilih Senator Ohio JD Vance jadi Calon Wakilnya di Pilpres 2024
CIIC tahun 2024 ini mengangkat tema “The Emergence of AI in Culture and Creative Industries: Opportunities and Challenges. Dalam presentasinya, Dr. Herman "Saya menyajikan hasil penelitiannya terkait penggunaan AI [artificial intelligence] atau kecerdasan buatan dan budaya populer dalam kampanye pemilihan presiden Indonesia di tahun 2024 dan ternyata itu banyak yang tertarik," kata Herman dikutip Sabtu (7/9/2024).
Ia menyatakan dalam dunia politik, AI yang dikombinasikan dengan budaya populer berhasil menarik pemilihan para pemilih muda khususnya dari generasi millenial dan Gen Z. Hal itu mengekspresikan dukungan politik kepada kandidat presiden dan wakil presiden sebagai bagian dari kampanye yang kreatif.
"Beberapa akademisi Malaysia menyatakan bahwa fenomena penelitian saya ini tidak ditemui dalam pemilihan umum di Malaysia dan merupakan sesuatu yang unik dan menarik bagi warga Malaysia," ujarnya.
BACA JUGA : Keberatan Soal Gibran Jadi Wapres Baru Diajukan Setelah Pilpres, KPU: Tampak Aneh
Salah seorang mahasiswa S3 dari Universiti Utara Malaysia yang berasal dari China menyatakan presentasi dari Dosen UII tersebut memberikan inspirasi baginya untuk mengembangkan penelitiannya melalui penggunaan AI untuk melestarikan budaya ziarah ke makam keluarga di China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
- Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
- Tak Cuma Ribuan Alat Timbang dan Ukur, Pemkab Gunungkidul Juga Tera Ulang SPBU
- Artjog 2025 Mulai Disosialisasikan, Ajak Seniman dan Penikmat Seni Ikut Ramaikan Lebaran Seni
Advertisement
Advertisement