Advertisement
Proyek Konstruksi Jembatan Pandansimo Capai 65%, Pelaksana Sebut Butuh Tambahan Waktu

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Hingga September 2024 ini, proyek pembangungan Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kulonprogo mencapai 65%.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-DIY (BBPJN Jateng-DIY) terus berupaya agar pekerjaan konstruksi tersebut tidak terkendala saat musim hujan.
Advertisement
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 DIY BBPJN Jateng-DIY, Setiawan Wibowo membenarkan bahwa proyek Jembatan Pandansimo memang hingga kini sudah mencapai 65. Dia mengatakan pekerjaan konstruksi yang dilakukan saat ini adalah berupa pemasangan baja bergelombang, pengecoran mortar busa, instal barrier, pagar pengaman dan material LPA.
Dia menuturkan saat ini pihaknya tengah mengusulkan penambahan izin tahun jamak pembangunan Jembatan Pandansimo ke Kementerian Keuangan.
Menurut dia, hal lantaran perlu adanya reviu desain struktur fondasi, sehingga ada potensi penambahan waktu pelaksanaan. “Kendala yang terjadi terdapat kebutuhan reviu desain terhadap struktur pondasi, sehingga ada potensi penambahan waktu pelaksanaan,” ujarnya, Sabtu (7/9/2024).
Hanya saja, dia tidak menyampaikan berapa lama waktu tambahan yang diperkirakan. Pasanya, permohonan penambahan izin tahun jamak pembangunan tersebut masih belum keluar.
Diketahui pembangunan Jembatan Pandansimo dilakukan dengan anggaran APBN mencapai Rp814 miliar. Jembatan Pandansimo memiliki bentang utama jembatan sepanjang 675 meter dengan total penanganan 1.900 meter. Konstruksi jembatan dilengkapi dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) untuk melindungi/mereduksi struktur utama jembatan dari potensi bencana gempa bumi. Jembatan ini berada di atas tanah dengan struktur berpasir dan muka air tanah dangkal yang lokasinya tidak jauh dari sumber gempa sesar opak radius kurang dari 10 km.
BACA JUGA: Jembatan Pandansimo dan JJLS Segera Tersambung, Pemkab Bantul Kebut Kajian Jalan Masuk ke Pansela
Konstruksi Jembatan Pandansimo akan menggunakan Corrugated Steel Plate (CSP). Penggunaan CSP akan membuat struktur jembatan lebih ringan, tetap kuat dan cepat dalam pemasangan, sehingga relatif lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu.
Jembatan Pandansimo akan dipercantik dengan ornamen kearifan lokal berupa ikon Gunungan dengan interpretasi Sulur Keris dan Batik Nitik sebagai gerbang penanda. Selain itu juga terdapat Gapura Joglo sebagai penanda titik masuk atau keluar jembatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Berangkat dari Medan, Catat Tanggalnya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Polres Bantul Terus Berusaha Cegah dan Tekan Kejahatan Jalanan di Wilayahnya
- Kementerian Hukum DIY Gelar Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Masyarakat Antusias Serbu Layanan Konsultasi dan Pendaftaran
- Balai Karantina Jogja Gagalkan Upaya Penyelundupan Ular dan Biawak di Bandara YIA
- Mahasiswa UNS Terjatuh saat Memanjat Tebing di Pantai Siung Gunungkidul, Korban Selamat
- 807 Mahasiswa UMBY Diwisuda, 64 Persennya Cumlaude
Advertisement
Advertisement