Penghayat Kepercayaan di DIY Diedukasi Soal Pengembangan Usaha
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dewan Musyawarah Wilayah Generasi Muda Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Gema Pakti) DIY menggelar workshop penguatan usaha di Pendopo Paguyuhan Sumarah, Minggu (15/9/2024). Kegiatan ini turut mengundang 50 penghayat kepercayaan di DIY dari berbagai paguyuban.
Presidium 2 Gema Pakti DIY Nugraha Dhayu Murti menjelaskan peserta workshop kali ini merupakan penghayat kepercayaan yang merupakan pemilik dan perintis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Advertisement
Pihaknya turut menggandeng Dinas Koperasi dan UKM DIY, BPD DIY, serta pelaku usaha yang telah sukses di tingkat Nasional. Nugraha mengatakan, Gema Pakti menaruh perhatian pada sektor pemberdayaan ekonomi bagi para penghayat kepercayaan.
Ini merupakan upaya untuk menjadikan usaha milik warga penghayat kepercayaan agar lebih berkembang.
"Melalui program ini warga penghayat bisa mendapatkan pencerahan untuk bagaimana meningkatkan usahanya atau bagaimana cara memulai untuk usaha," ujar Nugraha saat ditemui di Pendopo Paguyuban Sumarah.
Dia menambahkan, sebelumnya para penghayat kepercayaan di DIY telah menerima workshop serupa. Namun, ini menjadi yang pertama yang digelar oleh Gema Pakti DIY.
Nugraha mengatakan beberapa usaha yang dimiliki para penghayat kepercayaan di antaranya adalah produk jamu hingga catering. Skala usaha mereka pun masih dalam lingkup lokal.
"Harapannya kami akan membuat sebuah forum ke depannya kalau bisa lembaga, platform UMKM khusus penghayat kepercayaan. Ke depannya kalau berkembang bisa untuk umum juga," tuturnya.
BACA JUGA: Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024, Ini Link dan Jadwal Lengkapnya
Ketua Gema Pakti DIY Baskoro Waskhito Husodo mengatakan para penghayat kepercayaan mendapatkan berbagai materi terkait dengan usaha.
Mulai dari informasi mengenai peran pemerintah terhadap UMKM, informasi mengenai akses permodalan, tips sukses mengembangkan bisnis, hingga cara mengevaluasi usaha yang sudah dijalankan. Peserta juga diajak untuk bisa mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan usaha yang tengah dijalankan.
"Peserta dapat membawa pulang ilmu dan menjadikan sebagai inspirasi yang dapat diterapkan pada usahanya masing-masing," kata Baskoro.
Kegiatan ini turut difasilitasi oleh Kemendikbudristek. Pamong Budaya Ahli Madya Kemendikbudristek Sumari mengatakan urusan pengahayat tak hanya berkaitan dengan spiritual saja. Pengembangan usaha juga menjadi bekal penting yang harus dimiliki oleh para penghayat kepercayaan.
"Urusan ekonomi perlu dihidupkan, dijalankan. Ekonomi yang diperkuat akan berefek baik pula pada keberlangsungan organisasi," kata Sumari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Kamis 21 November 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Kamis 21 November 2024
- Diskriminasi Masih Marak, Jurnalis Perlu Mengadvokasi Kelompok Minoritas
Advertisement
Advertisement