Advertisement
Gunungkidul Targetkan Pendapatan Nelayan Rp33,4 Juta dalam Tahun 2024
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul menetapkan target angka pendapatan nelayan dalam satu tahun 2024 sebesar Rp33,4 juta.
Penetapan angka pendapatan ini telah mendasarkan pada perhitungan kenaikan menggunakan time trend produktivitas dan pendapatan tahun-tahun sebelumnya.
Advertisement
Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengaku persentase pencapaian target nilai pendapatan nelayan pada triwulan kedua 2024, seharusnya sudah mencapai 50%. Namun, saat ini persentase baru menyentuh 40,8%.
“Umumnya memang sudah harus 50 persen sekarang ini. Tapi ya tidak mesti segitu, tidak apa-apa. Situasi lapangan tidak dapat diprediksi,” kata Wahid dihubungi, Senin, (16/9/2024).
Terlepas dari persoalan musim dan kondisi cuaca atau gelombang, Wahid menambahkan persentase tersebut juga masih perlu validasi data riil lain.
Penetapan persentase per triwulan juga hanya untuk mempermudah perhitungan dan perkiraan capaian. Mulai triwulan I, secara berurutan hingga akhir tahun yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100%.
Mengacu pada data 2023, Wahid juga menjelaskan tidak semua dari total 2.276 nelayan tangkap baik tangkap laut maupun perairan umum darat turun melaut. Beberapa di antara mereka yaitu nahkoda, anak buah kapal (ABK), dan pemilik kapal memiliki peran masing-masing. Pendapatan mereka pun juga ditentukan dari peran ini.
Adapun rata-rata harga ikan per kilogram (kg) sekitar Rp21.181. Harga ini mendasarkan pada harga di tiap tempat pelelangan ikan (TPI).
“Angka pendapatan kami naikkan terus agar jadi acuan untuk melihat kesejahteraan nelayan,” katanya.
Selain pendapatan, kesejahteraan nelayan dapat dilihat dari produktivitas dan harga jual ikan yang stabil. Apabila harga ikan jatuh secara ekstrem, DKP Gunungkidul yang masuk dalam tim pengendali inflasi daerah akan melakukan intervensi.
Lebih jauh, Wahid merangkan mayoritas nelayan Gunungkidul merupakan nelayan one day trip. Dalam satu trip, nelayan bisa mendapat rata-rata 200 – 400 kg ikan untuk kapal jukung 5 gross ton (GT). Mereka bisa juga mendapat 1 ton. Dinamika di lapangan yang bermacam-macam menentukan produktivitas mereka.
One day trip tentu memengaruhi produktivitas dan angka pendapatan nelayan. Apabila mereka memutuskan melaut lebih dari satu hari, modal yang diperlukan cukup besar. Sebab itu, ada ketergantungan nelayan kecil terhadap pemodal.
“Ada hibah perahu juga dari DKP DIY di Gesing. Itu harapannya dapat dimanfaatkan untuk naik kelas agar nelayan dapat memiliki kapal di atas 10 GT,” ucapnya.
Kepala DKP Gunungkidul, M. Johan Wijayanto mengatakan angka pendapatan nelayan dalam setahun 2023 mencapai Rp32,7 juta dengan total produksi ikan mencapai 3.910,3 ton.
Adapun angka konsumsi ikan (AKI) terus naik sejak 2021 sebesar 27,69 kg/ kapita/ tahun menjadi 29,83 kg pada 2022, dan 31,43 kg pada 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ribuan Mahasiswa Unhan Ditetapkan Jadi Komcad Matra Darat
Advertisement
Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Damri Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Rabu 18 September 2024
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Rabu 18 September 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Bantul Wonosari dan Kota Jogja Rabu 18 September 2024, Ini Lokasinya
- Ini Jalur Trans Jogja untuk Keliling Destinasi Wisata di Jogja
- Jadwal Damri Titik Nol Kilometer Malioboro Jogja ke Pantai Pantai Parangtritis Rabu 18 September 2024
Advertisement
Advertisement