Advertisement

Gunungkidul Targetkan Pendapatan Nelayan Rp33,4 Juta dalam Tahun 2024

Andreas Yuda Pramono
Senin, 16 September 2024 - 15:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Gunungkidul Targetkan Pendapatan Nelayan Rp33,4 Juta dalam Tahun 2024 Aktivitas kapal nelayan di Pantai Baron di Kalurahan Kemadang, Tanjungsari. Foto diambil 17 Agustus 2023 - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul menetapkan target angka pendapatan nelayan dalam satu tahun 2024 sebesar Rp33,4 juta.

Penetapan angka pendapatan ini telah mendasarkan pada perhitungan kenaikan menggunakan time trend produktivitas dan pendapatan tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengaku persentase pencapaian target nilai pendapatan nelayan pada triwulan kedua 2024, seharusnya sudah mencapai 50%. Namun, saat ini persentase baru menyentuh 40,8%.

BACA JUGA: Nelayan Gunungkidul Dapat Bantuan 296 Paket Alat Tangkap Ikan untuk Memaksimalkan Hasil Tangkapan

“Umumnya memang sudah harus 50 persen sekarang ini. Tapi ya tidak mesti segitu, tidak apa-apa. Situasi lapangan tidak dapat diprediksi,” kata Wahid dihubungi, Senin, (16/9/2024).

Terlepas dari persoalan musim dan kondisi cuaca atau gelombang, Wahid menambahkan persentase tersebut juga masih perlu validasi data riil lain.

Penetapan persentase per triwulan juga hanya untuk mempermudah perhitungan dan perkiraan capaian. Mulai triwulan I, secara berurutan hingga akhir tahun yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100%.

Mengacu pada data 2023, Wahid juga menjelaskan tidak semua dari total 2.276 nelayan tangkap baik tangkap laut maupun perairan umum darat turun melaut. Beberapa di antara mereka yaitu nahkoda, anak buah kapal (ABK), dan pemilik kapal memiliki peran masing-masing. Pendapatan mereka pun juga ditentukan dari peran ini.

Adapun rata-rata harga ikan per kilogram (kg) sekitar Rp21.181. Harga ini mendasarkan pada harga di tiap tempat pelelangan ikan (TPI).

“Angka pendapatan kami naikkan terus agar jadi acuan untuk melihat kesejahteraan nelayan,” katanya.

Selain pendapatan, kesejahteraan nelayan dapat dilihat dari produktivitas dan harga jual ikan yang stabil. Apabila harga ikan jatuh secara ekstrem, DKP Gunungkidul yang masuk dalam tim pengendali inflasi daerah akan melakukan intervensi.

Lebih jauh, Wahid merangkan mayoritas nelayan Gunungkidul merupakan nelayan one day trip. Dalam satu trip, nelayan bisa mendapat rata-rata 200 – 400 kg ikan untuk kapal jukung 5 gross ton (GT). Mereka bisa juga mendapat 1 ton. Dinamika di lapangan yang bermacam-macam menentukan produktivitas mereka.

One day trip tentu memengaruhi produktivitas dan angka pendapatan nelayan. Apabila mereka memutuskan melaut lebih dari satu hari, modal yang diperlukan cukup besar. Sebab itu, ada ketergantungan nelayan kecil terhadap pemodal.

“Ada hibah perahu juga dari DKP DIY di Gesing. Itu harapannya dapat dimanfaatkan untuk naik kelas agar nelayan dapat memiliki kapal di atas 10 GT,” ucapnya.

Kepala DKP Gunungkidul, M. Johan Wijayanto mengatakan angka pendapatan nelayan dalam setahun 2023 mencapai Rp32,7 juta dengan total produksi ikan mencapai 3.910,3 ton.

Adapun angka konsumsi ikan (AKI) terus naik sejak 2021 sebesar 27,69 kg/ kapita/ tahun menjadi 29,83 kg pada 2022, dan 31,43 kg pada 2023.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ribuan Mahasiswa Unhan Ditetapkan Jadi Komcad Matra Darat

News
| Kamis, 19 September 2024, 04:57 WIB

Advertisement

alt

Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan

Wisata
| Selasa, 17 September 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement