Advertisement

Puluhan Ribu Warga Gunungkidul Terdampak Kekeringan, BPBD DIY: Masih Teratasi

Yosef Leon
Minggu, 22 September 2024 - 14:57 WIB
Ujang Hasanudin
Puluhan Ribu Warga Gunungkidul Terdampak Kekeringan, BPBD DIY: Masih Teratasi Ilustrasi kekeringan - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - BPBD DIY menyebut Kabupaten Gunungkidul belum mengajukan bantuan untuk mengatasi dampak kekeringan yang dirasakan di wilayahnya. Sedikitnya 55.437 jiwa dari 15.684 kepala keluarga (KK) disebut terdampak kekeringan di wilayah itu. 

Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad mengatakan, sampai sekarang pihaknya belum menerima pengajuan bantuan dari Kabupaten Gunungkidul. Itu artinya pemerintah setempat masih mampu mengatasi persoalan itu dengan dana belanja tidak terduga (BTT). 

Advertisement

"Masing-masing daerah kan sudah dianggarkan untuk dana BTT termasuk Gunungkidul," kaga Noviar, Minggu (22/9/2024). 

Dia menjelaskan, selain Gunungkidul, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo juga sangat rawan terdampak kekeringan saat musim kemarau berkepanjangan seperti sekarang. Untuk itu status siaga darurat kekeringan di DIY masih berlaku sampai saat ini.

Hal ini agar pemerintah mampu memberikan pelayanan penyelesaian dampak kekeringan yang terjadi. Selain itu status siaga darurat kekeringan tersebut juga memungkinkan warga lebih bijak dalam pemanfaatan air bersih.

"Dari kami provinsi itu ada 100 tangki air kemarin sudah disalurkan ke Kulonprogo. Saat ini pihak swasta juga turut membantu droping air, karena ini masalah kemanusiaan," jelas Noviar.

BACA JUGA: Musim Hujan Segera Datang, Petani Gunungkidul Diminta Segera Mengolah Lahan

Beberapa waktu lalu BPBD DIY telah mengajukan ke BNPB agar menyetujui permohonan rencana modifikasi cuaca atau hujan buatan. Permohonan itu telah diajukan sejak Agustus 2024 lalu, tetapi sampai saat ini BNPB belum memberikan persetujuan.

"Agustus kami ajukan, karena syaratnya kan harus ada status siaga darurat kekeringan. Itu kan sudah, tetapi masih belum terlaksana," ungkap Noviar.

Alasan BNPB belum memberikan persetujuan dilakukannya modifikasi cuaca, salah satunya menurut Noviar, belum tampak bibit-bibit awan yang memudahkan modifikasi cuaca. "Itu salah satu alasannya. Kami berharap itu dapat segera dilakukan, mengingat musim kemarau masih berlangsung," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Korban Keganasan Topan Yagi di Myanmar Mencapai 384 Orang, 89 di Antaranya Hilang

News
| Minggu, 22 September 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata di Vietnam yang Jadi Favorit Wisatawan

Wisata
| Kamis, 19 September 2024, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement