Advertisement

Gelar Smaradahana #3, Pemkot Jogja Jawab Tantangan Minimnya Regenerasi Koperasi

Media Digital
Senin, 23 September 2024 - 22:37 WIB
Arief Junianto
Gelar Smaradahana #3, Pemkot Jogja Jawab Tantangan Minimnya Regenerasi Koperasi Gelaran Smaradahana 3 di Plaza Balai Kota Jogja, Senin (23/9/2024). - Alfi Annissa Karin

Advertisement

JOGJA—Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kota Jogja kembali menggelar kegiatan Smaradahana di Plaza Balai Kota Jogja. Kegiatan yang sudah kali ketiga ini digelar pada 23-24 September 2024.

Kegiatan ini merupakan upaya Dinkop UKM untuk memperkenalkan koperasi bagi generation zoomer atau Gen-Z dengan cara menampilkan berbagai stand koperasi yang ada di Kota Jogja. Ada juga podcast yang membahas tentang koperasi dengan menghadirkan pembicara yang ahli di bidangnya.

Advertisement

Smaradahana menjawab tantangan di sektor koperasi utamanya dalam hal regenerasi pengurus. Dinkop UKM berusaha untuk mengenalkan koperasi dengan pendekatan yang lebih kekinian. Ini untuk menepis stigma koperasi yang kuno dan jadul yang selama ini bergulir di tengah masyarakat, sehingga koperasi bisa lebih dicintai oleh semua kalangan.

Kepala Dinkop UKM Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto Raharjo menuturkan pada gelaran ini pihaknya turut menggandeng 20 koperasi. Mulai dari koperasi sekolah, koperasi karyawan, hingga koperasi simpan pinjam.

Totok, sapaannya, mengatakan seluruhnya merupakan representasi dari 347 koperasi yang bernanung di bawah Dinkop UKM Kota Jogja. Dia menyebut koperasi saat ini menemui berbagai macam tantangan. Paling utama adalah terkait dengan regenerasi.

“Bagaimana koperasi tidak ditinggalkan oleh generasi muda karena regenerasi jadi topik utama dan pekerjaan rumah yang besar, tidak hanya di DIY tapi juga di Kota Jogja,” ujar Totok saat ditemui di Plaza Balai Kota Jogja, Senin (23/9/2024).

Totok mengakui tak bisa instan dalam menarik perhatian generasi muda untuk bisa tertarik pada koperasi, sehingga butuh berbagai macam strategi. Smaradahana bukanlah satu-satunya upaya Dinkop UKM untuk menggaet minat generasi muda pada koperasi.

Totok menjelaskan, pihaknya juga mempunyai program Koperasi Goes to School yang memungkinkan informasi terkait dengan koperasi meluas hingga ke tingkatan sekolah.

Selain itu, Dinkop UKM juga berupa untuk menggandeng siswa yang menjadi pemimpin di sekolah, misalnya ketua OSIS ataupun pengurus OSIS untuk diajak berdiskusi. Sehingga perkembangan koperasi di sekolah akan jauh lebih terpantau.

Dia menambahkan, ada juga pemilihan Duta Muda Koperasi yang dipilih dari pelajar SMA se-Kota Jogja. Ini menjadi tokoh atau inspirator yang bisa memberikan pandangan terkait dengan koperasi milenial.

Duta Muda Koperasi turun ke sekolah-sekolah lewat berbagai kegiatan, misalnya pada kegiatan masa pengenalan siswa. “Kami juga akan masuk ke forum OSIS se-Kota Joga untuk memberikan program terkait dengan perkoperasian,” ujar dia.

Sementara, Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto menuturkan koperasi masih sangat relevan dengan zaman sekarang dan pantas disebut sebagai saka guru perekonomian masyarakat.

Menurutnya, penting untuk mengajak generasi muda untuk turut mencintai koperasi. Sebab, koperasi memerlukan adanya regenerasi.

“Koperasi sangat relevan dengan pola perkembangan ekonomi di Indonesia. Jadi, kalau bukan kita yang nguri-uri koperasi siapa lagi. Ada Generasi Z, Alpha harus selalu diberikan pemahaman terkait dengan kegiatan koperasi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gempa Bumi Magnitudo 6,4 Guncang Gorontalo Tidak Menimbulkan Tsunami

News
| Selasa, 24 September 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Wisata Kuliner, Berikut Ini Jajanan dari Semarang yang Wajib Dicoba Wisatawan

Wisata
| Jum'at, 20 September 2024, 20:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement