Advertisement

Wonosari Jadi Wilayah Paling Rawan di Pilkada Gunungkidul 2024

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 02 Oktober 2024 - 14:27 WIB
Sunartono
Wonosari Jadi Wilayah Paling Rawan di Pilkada Gunungkidul 2024 Tiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul sedang mengikuti deklarasi patuh peraturan Pilkada 2024 di Joglo Telaga Jonge, Kalurahan Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, Rabu, (2/10/2024). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Gunungkidul merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Secara umum IKP tersebut menunjukkan bahwa Kapanewon Wonosari menempati urutan pertama sebagai wilayah paling rawan. Hal ini perlu diwaspadai selama proses Pilkada 2024.

Ketua Bawaslu Gunungkidul, Andang Nugroho mengatakan ada sepuluh kapanewon yang menjadi wilayah masuk kategori rawan. Selain Wonosari, secara berurutan ada Rongkop, Girisubo, Semin, Karangmojo, Saptosari, Ponjong, Patuk, Semanu, dan Paliyan.

Advertisement

BACA JUGA : Masa Rekrutmen Pengawas TPS di DIY untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Data tersebut diperoleh dengan mengkombinasikan data potensi yang akan muncul pada Pilkada Gunungkidul 2024. Adapun Bawaslu juga telah membuat empat kategori IKP beserta sepuluh besar wilayah yang masuk di dalamnya.

Pertama, kategori partisipasi masyarakat dengan wilayah yang masuk ada Kapanewon Patuk, Wonosari, Rongkop, Ponjong, Girisubo, Ngawen, Karangmojo, Gedangsari, Saptosari, dan Semanu.

Kedua, kategori kampanye dengan wilayah Wonosari, Saptosari, Rongkop, Semanu, Karangmojo, Paliyan, Panggang, Purwosari, Playen, dan Girisubo.

Ketiga, kategori pencalonan dengan wilayah Wonosari, Saptosari, Rongkop, Semanu, Karangmojo, Paliyan, Panggang, Purwosari, Playen, dan Girisubo.

Keempat, kategori pungut hitung dengan wilayah Ponjong, Patuk, Girisubo, Semin, Purwosari, Nglipar, Wonosari, Ngawen, Paliyan, dan Playen.

Susuan wilayah tersebut diperoleh dengan mendasarkan pada kejadian ketika pelaksanaan pungut hitung pada Pemilu 2024. Beberapa kejadian tersebut yaitu surat suara yang tertukar jumlah; TPS yang terjadi penghitungan suara ulang, karena kekekeliruan memahami sah dan tidak sahnya tanda coblos; dan penghitungan suara kembali di tahap rekapitulasi kecamatan, karena ketidaksesuaian antardokumen dari TPS.

BACA JUGA : Dana Maksimal Kampanye Pilkada Kulonprogo Diturunkan dari Rp67 M jadi Rp23 M, Ini Alasannya

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa Wonosari menempati urutan pertama dalam dua kategori dan urutan kedua di kategori yang lain.

“Kalau secara nasional, Kabupaten Gunungkidul mendapat skor kerawanan 6,12 atau rawan sedang,” kata Andang ditemui di Telaga Jonge, Rabu, (2/10).

Andang berharap pemetaan kerawanan tersebut dapat mendesak berbagai elemen masyarakat, utamanya tim pasangan calon agar peduli terhadap penyelenggaraan Pilkada. Kepedulian ini akan mencegah konflik.

Sementara itu, Pasangan Calon (Paslon) Endah Subekti Kuntariningsih – Joko Parwoto mengaku patuh terhadap aturan yang ada mengenai penyelenggaraan Pilkada 2024.

“Kepada seluruh partai pendukung, pengusung, juga tim pemenangan, dan relawan juga taat terhadap peraturan Pilkada yang berlaku,” kata Endah.

Senada, Paslon Sutrisna Wibawa – Sumanto juga mengatakan aturan mengenai penyelenggaraan Pilkada menjadi pegangan dalam menggelar berbagai agenda kepemiluan seperti kampanye.

“Kami berkomitmen untuk melaksanakan Pemilu damai dengan menaati peraturan yang ada dan melaksanakan sesuai aturan Pilkada 2024,” kata Sutrisna.

Begitu juga dengan Paslon Sunaryanta – Mahmud Ardi Widanto mengatakan pesta demokrasi perlu didukung dengan mengedepankan perspektif kesatuan bangsa dan negara.

“Masyarakat Gunungkidul adalah yang nomor satu. Aturan yang ada mengenai penyelenggaraan Pemilu tentunya saya sangat mendukung,” kata Sunaryanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menpora: Perhelatan Peparnas 2024 Beri Efek Ekonomi

News
| Minggu, 06 Oktober 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement