Advertisement

Promo Desember

Pakar: Kekayaan Alam dan Budaya Dominasi Portofolio Pariwisata, Pengembangan Butuh Banyak SDM

Sunartono
Minggu, 06 Oktober 2024 - 00:17 WIB
Sunartono
Pakar: Kekayaan Alam dan Budaya Dominasi Portofolio Pariwisata, Pengembangan Butuh Banyak SDM Foto ilustrasi kegiatan perkuliahan sumber daya pariwisata. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kekayaan budaya dan kekayaan alam menjadi produk porto folio produk pariwisata di Indonesia yang sangat potensial. Oleh karena itu butuh sumber daya manusia (SDM) lintas sektor dalam pengembangannya.

Pakar Pariwisata Tonny Hendratono menilai potensi pariwisata di Indonesia sangat tinggi, oleh karena itu jika digarap dengan baik maka sektor ini akan menjadi emas dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Di antaranya Indonesia memiliki produk portofolio parwisata yang beragam, di mana 60% di antaranya budaya yang sangat beragam. Begitu juga dengan kekayaan alam dengan produk porto folio 35% dan 5% produk pariwisata lain-lain.

Advertisement

Selain itu indeks daya saing pariwisata Indonesia meningkat signifikan pada 2020 di urutan ke-32 dunia. Pada 2024 meningkat di peringkat ke-22 dunia. Modal selanjutnya bagi pariwisata Indonesia adalah keramahtamahan yang bisa digunakan dalam kompleksitas berbagai layanan wisata.

"Potensi ini kalau dikembangkan dengan baik, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku bisnis dan unsur masyarakat. Pariwisata akan jadi ujung tombak sektor pembangunan di Indonesia," katanya dalam kuliah perdana mahasiswa Pascasarjana, Sabtu (5/10/2024).

Ia menegaskan sektor pariwisata butuh sinergi banyak pihak. Merupakan suatu industri yang sangat tergantung dengan sektor lain dan tidak bisa berdiri sendiri. "Misalnya pariwisata tidak akan bisa maju jika tidak ada dukungan dari masyarakat, masyarakat harus sadar wisata, dukungan dari pemerintah, termasuk akademisi," kata Direktur Pascasarjana Stipram Jogja ini.

Oleh karena itu SDM pariwista harus terus dipersiapkan. Menurutnya saat ini jumlah SDM terus meningkat di tengah tingginya kebutuhan untuk sektor pariwisata. Ia mengatakan perguruan tinggi penyelenggara program doktor bidang pariwisata di Indonesia baru ada 4 yaitu UGM, Udayana, Universitas Trisakti dan Stipram. Peminatnya sangat tinggi baik dari kalangan ademisi maupun praktisi pariwisata. Mereka berlatar belakang dari PTS maupun PTN di seluruh Indonesia.

"Bahkan untuk angkatan 2025 sudah ada pendaftar karena tempatnya terbatas maka tentu tidak bisa semua diterima dan sisanya akan masuk di angkaan 2026," ujarnya.

Ketua Stipram Jogja Suhendroyono mengungkap SDM pariwisata saat ini kebutuhannya sangat tinggi sejalan dengan pengembangan pariwisata yang terus digalakkan. Oleh karena itu perguruan tinggi turut memegang peranan penting dari beberapa unsur pentahelix tersebut.

"Sehingga kami sudah selalu berusaha menyiapkan SDM pariwisata yang berkompeten. Karena dengan SDM tentu akan memberikan sumbangsih yang lebih besar terhadap pengembangan pariwisata di Indonesia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Natal dan Tahun Baru, Hampir 500 Ribu Kendaraan Telah Keluar dari Jabodetabek

News
| Sabtu, 21 Desember 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement