Jogja Komik Weeks 2024 Ulas Konsistensi dan Evolusi Komik Indonesia
Advertisement
JOGJA–Jogja Komik Weeks 2024 kembali digelar bekerja sama dengan Komunitas Komik Mulyakarya yang dilaksanakan pada 11-20 Oktober 2024 di Langgeng Art Foundation.
Acara ini melibatkan 30 siswa-siswi SMA/SMK hasil workshop dan lomba komik kukuruyug #10 dan juga 30 seniman komik yang telah terkurasi.
Advertisement
Mengambil tema Konsisten Sekuen, acara tahunan ini menghadirkan puluhan karya komik dari para seniman muda dan senior, serta menjadi ajang apresiasi bagi para komikus Indonesia yang terus berkarya.
Kepala Seksi Seni Dinas Kebudayaan DIY Zita Uttangga Dewi Maharani menyampaikan, komik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah budaya Indonesia. Relief-relief di candi, misalnya, dapat dianggap sebagai bentuk awal komik yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan pengetahuan kepada generasi selanjutnya.
“Komik, sebagai media komunikasi yang efektif, dapat menjadi wadah untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan memperkuat karakter generasi muda,” ujar Zita, Jumat (11/10/2024).
Kemunculan komik di Indonesia memang tidak terlepas oleh beredarnya komik-komik dari luar negeri. Dalam perkembangannya, komik dari Amerika dan Cina mendominasi penerbitan dan peredaran komik di Indonesia pada tahun 1930-an, dan pada tahun 1970-80-an.
BACA JUGA: Suhu di Jogja dan Sekitarnya Terasa Panas, Ini Sebabnya
"Namun sebenarnya jauh sebelum itu, kita pun telah punya sejarah yang panjang tentang komik dalam wujud relief atau pahatan yang dengan eloknya menghiasi berbagai candi," jelasnya.
Perwakilan Mulyakarya Yudha Sandy menyebut, acara ini berawal dari ajang lomba komik anak SMA pada 2014 lalu bertajuk Kukuruyuk.
Berjalan sudah 10 tahun kini mungkin ada sekitar 1.000 an alumnus dari acara Kukuruyuk itu. "Kemudian kami tingkatkan levelnya jadi festival dan ini jadi yang keenam. Selain pameran juga ada bincang komik bersama komikus Amerika, menggambar bersama, bazar komik, cosplay dan diskusi komik," ungkapnya.
Kurator Pameran Terra Bajraghosa menekankan pentingnya konsistensi para komikus Indonesia dalam berkarya. Menurut Terra, meskipun tidak memiliki identitas tunggal, komik Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Komik cetak, komik digital, hingga komik yang diunggah di media sosial, semuanya menunjukkan semangat kreatif yang tinggi dari para komikus kita,” ungkapnya.
Tema Konsisten Sekuen dipilih untuk menyoroti keberagaman bentuk dan gaya komik Indonesia yang terus bermunculan.
Para peserta pameran, baik siswa-siswi hasil workshop maupun seniman profesional, diberikan kebebasan untuk menginterpretasikan tema tersebut sesuai dengan kreativitas masing-masing. Hasilnya, pengunjung dapat menikmati beragam karya komik yang mengangkat isu-isu sosial, budaya, hingga fantasi.
Pameran Jogja Komik Weeks 2024 bukan hanya sekadar ajang pameran karya, tetapi juga menjadi wadah bagi para komikus untuk berdiskusi dan berkolaborasi.
Workshop dan lokakarya yang diselenggarakan selama acara ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengembangkan keterampilan mereka dan saling berbagi pengetahuan.
“Kami berharap Jogja Komik Weeks dapat menjadi inspirasi bagi para komikus muda untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi mereka,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
- Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
- Tak Cuma Ribuan Alat Timbang dan Ukur, Pemkab Gunungkidul Juga Tera Ulang SPBU
- Artjog 2025 Mulai Disosialisasikan, Ajak Seniman dan Penikmat Seni Ikut Ramaikan Lebaran Seni
Advertisement
Advertisement