Pelajar Asal Morowali Terkesan Saat Mengunjungi Museum Batik Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Museum Batik Jogja yang berada di Jalan DR. Soetomo, Bausasran, Kota Jogja mendapatkan kunjungan para pelajar Duta Kebangsaan dari Morowali, Sulawesi Tengah Rabu (16/10/2024). Pelajar yang merupakan anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) ini merasa terkesan saat berkunjung ke Jogja, khususnya di Museum Batik.
Di museum ini para pelajar SMA tersebut mendapatkan pendampingan untuk membuat batik tulis menggunakan canting. Beberapa pelajar ada yang mengaku baru pertama kali belajar batik tulis. Mereka juga diajari sejumlah teknik membatik serta mendapatkan penjelasan berbagai koleksi batik serta maknanya.
Advertisement
"Kebetulan saya memang baru pertama kali ke Jogja, vibes-nya Jogja positif banget. Di museum batik ini, saya juga baru pertama kali membikin batik tulis secara langsung dan ternyata tidak mudah," kata Najwa Syarifah pelajar Kelas XI SMA Negeri 1 Bungku Tengah.
Ia mengatakan aktivitas batik memang sangat jarang ditemukan di daerahnya. Di sekolah pun bahkan tak pernah memperoleh kegiatan membatik. Menurutnya di Morowali juga memiliki batik khas bernama Tobungku. Najwa pun mendapatkan banyak pengetahuan terkait batik.
"Sebagai generasi muda tentu saya sangat senang ketika misalnya nanti di sana [Morowali] juga ada seperti museum batik meski pun tidak selengkap ini, harapannya semacam galeri yang bisa digunakan aktivitas anak muda untuk belajar membatik," katanya.
Kegiatan paskibra tersebut merupakan rangkaian kunjungan yang difasilitasi Badan Kesbangpol Kabupaten Morowali. Para pelajar diajak berkunjung pada destinasi yang dapat menggugah semangat nasionalisme sekaligus mencintai budaya bangsa. Pada Selasa (15/10/2024) para pelajar telah diajak ke Candi Borobudur dan Akademi Militer, serta Rabu (16/10/2024) ke Museum Batik dan Merapi Volcano Tour Sleman.
"Adik-adik ini merupakan anggota Paskibra dari Morowali, ada yang bertugas di kabupaten, provinsi dan pusat. Mereka kami anggap sukses menjalankan tugasnya, kemudian diajak mengunjungi destinasi untuk menggugah semangatnya, tahun lalu juga ke IPDN. Bukan sekadar wisata, tetapi juga memahamkan makna filosofi karena mereka calon pemimpin ke depan, ke Akmil misalnya siapa tahu ada yang berminat jadi anggota TNI," kata Kepala Badan Kesbangpol Morowali Bambang S. Soerojo.
Di Museum Batik, para pelajar bisa belajar mengendalikan diri dan sabar ketika membuat batik. Oleh karena itu ada pesan moral penting yang bisa dipetik. Mereka bisa membawa hasil karya batik tersebut menjadi kenangan tersendiri. Setelah dari Museum Batik, para pelajar kemudian diajak ke Merapi Volcano Tour.
BACA JUGA : SMKN 2 Pengasih Semarakkan HUT RI dengan Melukis Batik Sepanjang 17 Meter
"Di Merapi ini mereka sebagai calon pemimpin bisa mengambil pesan moral dari dari almarhum Mbah Maridjan, bagaimana ketaatan dan kepatuhan dia dalam menjalankan tugas sebagai juru kunci. Harapan kami, karena ini pelajar perwakilan dari setiap kecamatan, bisa menularkan hal positif kepada teman-temannya dari hasil kunjungan ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
Advertisement
Advertisement