Advertisement
Bantul Kesulitan Regenerasi Nelayan, Anak Muda Ogah Melaut
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul mencatat regenerasi nelayan di Bantul masih terbatas. Oleh karena itu, DKP Bantul mendorong regenerasi nelayan dengan pelatihan.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya DKP Bantul, Kristanto mengakui regenerasi nelayan masih sulit di Bantul. DKP Bantul mendorong agar setiap tahun ada regenerasi nelayan dengan menargetkan setidaknya 12 orang bisa menjadi nelayan baru di Bantul setiap tahunnya.
Advertisement
BACA JUGA : Belum Semua Nelayan Tercover BPJS Ketenagakerjaan, Ini Kendala DKP Bantul
Sejumlah langkah dilakukan antara lain memberikan pelatihan dan pembinaan untuk nelayan baru. Harapannya bisa tumbuh minat dan meningkatnya kemampuan melaut bagi nelayan tersebut tumbuh.
"Kami memberikan fasilitas pelatihan, dari anak muda ada yang mau, ada yang tidak. Kami tidak memaksa," katanya, Minggu (20/10/2024).
Kristanto menilai, anak muda di Bantul cenderung tidak tertarik dengan profesi nelayan. "Anak muda jarang yang mau meneruskan usaha orang tua. Kalau melihat kehidupan orang tua seperti itu, tidak tertarik," imbuhnya.
Profesi nelayan yang hanya menangkap ikan di musim tertentu membuat beberapa anak muda tidak tertarik dengan profesi tersebut. Hal itu juga membuat beberapa anak muda cenderung menjadi nelayan sebagai pekerjaan tambahan.
"Ada yang punya keinginan [menjadi nelayan] tidak untuk pekerjaan tetap. Karena [anak muda] domisili dekat pantai, mereka ingin ada penghasilan tambahan dengan melaut," katanya.
Kristanto berharap nelayan yang ada saat ini dapat mendorong anaknya untuk meneruskan profesi tersebut. Hal itu untuk memastikan keberlanjutan profesi tersebut di masa mendatang.
"Kalau tanpa kesadaran mereka [nelayan dan anak muda], kami menawarkan ini [pelatihan melaut] pun juga tidak akan dapat nelayan muda," ujarnya.
Ketua Koperasi Usaha Bersama (KUB) Mina Samudra sekaligus nelayan Pantai Samas, Tri Jarwanto mengaku hanya ada belasan nelayan yang berusia sekitar 30 tahun dari total puluhan anggota KUB Mina Samudra. Dia mengaku, regenerasi nelayan cukup sulit di Bantul lantaran banyak orang tua melarang anaknya menjadi nelayan.
BACA JUGA : Infrastruktur yang Minim Jadi Penyebab Hasil Tangkapan Nelayan di Bantul Belum Optimal
"Ketika anak lulus SMA/SMK, biasanya orang tua tidak mengizinkan anaknya jadi nelayan. Apalagi kalau lihat kami ada yang terbalik kapalnya [kecelakaan saat melaut]," ujarnya.
Risiko terjadinya ombak besar yang dapat menyebabkan kecelakaan saat melaut menjadi pertimbangan bagi orang tua dalam memberikan izin. Meski begitu, nelayan di kelompoknya selalu diwajibkan menggunakan alat keselamatan saat akan melaut untuk mengantisipasi kecelakaan laut.
"Harus pakai jaket [life jacket], kalau enggak pakai, enggak akan didorong kapalnya [tidak diperbolehkan melaut]," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Daftar 56 Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Lengkap dengan Wakil Kepala Staf Kepresidenan
Advertisement
Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Minggu 20 Oktober 2024, Paling Pagi Pukul 04.20 WIB
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Minggu 20 Oktober 2024, Berangkat Pukul 06:37 WIB
- Cek Cuaca di Jogja Minggu 20 Oktober 2024, Siang Hari Hujan Ringan Terjadi di Sleman dan Kota Jogja
- Jadwal Layanan Bus Damri ke Lokasi Wisata DIY dan Jateng, Cek di Sini
- Mumpung Hari Minggu, Yuk Jalan-jalan Pakai Bus Trans Jogja, Cek Jalurnya di Sini
Advertisement
Advertisement