Aliran Air di Selokan Mataram dan Van Der Wijck Dimatikan, Sumur Warga di Banyurejo Tempel Ikut Asat
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Disetopnya aliran air di Selokan Mataram dan Van Der Vijck diduga berdampak pada asatnya air di sumur-sumur warga. BPBD Sleman bakal menstribusikan air bersih untuk kebutuhan warga.
Jogoboyo Kalurahan Banyurejo, Tempel, Irwana Darmanta mengatakan, hingga saat ini ada lima padukuhan yang terdampak kekeringan. Warga yang kesulitan air bersih bertempat di Padukuhan Jambeyan, Tangisan, Senoboyo, Bulan dan Plambongan.
Advertisement
BACA JUGA: BPBD Bantul Salurkan 3,840 Juta Liter Air Bersih
“Saat kemarau sumur milik warga sudah berkurang debitnya. Tapi saat ada kebijakan Selokan Mataram dan Van Der Wijck dimatikan makin parah karena sumur warga banyak yang mengering,” kata Irwan saat dihubungi wartawan, Kamis (24/10/2024).
Ia tidak memungkiri keberadaan dua selokan juga bisa menjadi Cadangan air bagi warga agar sumur-sumur tidak mengering, meski saat musim kemarau. Menurut dia, krisis air di Masyarakat semakin parah sejak minggu ketiga Oktober.
Untuk memenuhi pasokan air bersih, pihaknya sudah meminta batuan droping ke BPBD Sleman. “Permintaan bantuan sudah kami ajukan hari ini,” katanya.
Meski ada kesanggupan dari BPBD untuk memberikan bantuan air, namun Irwan mengakui permasalahan tidak berhenti di masalah suplai. Pasalnya, di lima padukuhan yang mengalami krisis tidak memiliki bak penampungan air.
“Setidaknya butuh 16 hydran umum [HU] untuk menampung air guna di salurkan ke warga. Harapannya juga ada bantuan bak, sehingga bisa jadi tempat penyimpanan sementara sebelum disalurkan kepada yang membutuhkan,” katanya.
BACA JUGA: Hujan Belum Berdampak, Warga Temanggung Masih Kekurangan Air Bersih
Kepala Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, siap menyalurkan bantuan air bersih kepada warga di Kalurahan Banyurejo. Hanya saja, ia mengakui HU atau tempat penampungan sementara yang dimiliki telah habis dipergunakan ke daerah yang sudah mengajukan bantuan lebih awal.
“Kami baru mengupayakan penambahan HU, tapi barang yang dibeli kemungkinan datang pada 2 November,” katanya.
Guna menyiasati ketiadaan penampungan serta agar masalah krisis air bisa teratasi, Bambang mengaku sudah meminta kepada warga menyiapkan terpal sebagai tempat penampungan sementara. “Bisa membuat kolam-kolam dari terpal untuk penampungan sehingga bantuan air tetap bisa disalurkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jogja dan Sekitarnya, BMKG: Masih Didera Hujan
- Jelang Pilkada Sleman, Harda-Danang Gelar Silaturahmi dengan Ponpes Wahid Hasyim
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Kamis 21 November 2024
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Mall dan Kampus di Jogja
- Jadwal SIM Keliling Bantul Kamis 21 November 2024: Di Polsek Srandakan
Advertisement
Advertisement