UGM Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Juru Sembelih
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah juru sembelih mengikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi Juru Sembelih Halal (Juleha) di Fakultas Peternakan UGM. Tak hanya diikuti para juru sembelih baru, uji kompetensi ini dihadiri sejumlah juru sembelih lama yang ingin memperpanjang sertifikat kompetensi.
Dekan Fapet UGM, Profesor Budi Guntoro menerangkan sertifikat kompetensi bagi juru sembelih halal berlaku selama tiga tahun. Sertifikat ini bisa diperpanjang bila masa berlakunya telah habis. "Dasar-dasarnya adalah pelatihan. Uji kompetensi ini kelanjutannya sebagai bukti bapak ibu sekalian memang kompeten sebagai Juleha," kata Budi pada Senin (4/11/2024).
Advertisement
BACA JUGA : Pemkot Jogja Siapkan 524 Titik Penyembelihan Hewan Kurban
Pelatihan dan Uji Kompetensi Juru Sembelih Halal (Juleha) yang digelar mengacu pada persyaratan yang tertuang dalam SKKNI No196/ 2014. Uji kompetensi kali ini ini diikuti 21 orang peserta baru dan empat orang peserta yang ingin memperpanjang sertifikat.
Keberadaan sertifikasi kompetensi juru sembelih halal ini dianggap Budi sangat penting terutama bagi pelaku Rumah Potong Hewan (RPH), Rumah Potong Ayam (RPA) maupun Rumah Potong Unggas (RPU).
Budi berpandangan bila dalam kurun waktu dua tahun ke depan para pelaku usaha di bidang pemotongan hewan harus memiliki sertifikat kompetensi. Oleh karena itu Budi berharap para peserta bisa memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Cuk Tri Noviandi mengatakan dalam pelatihan dan uji kompetensi ini para peserta akan mendapatkan bimbingan teknis berupa teori maupun praktik. "Kegiatan berupa bimbingan teknis sehingga ada teori dan praktik," ujarnya.
Para pakar dan sejumlah dosen Fapet UGM yang telah berpengalaman dihadirkan dalam kegiatan ini. Setidaknya para peserta akan menjalani 13 uji kompetensi yang telah dipersyaratkan.
BACA JUGA : Jaga Lingkungan, Warga Sleman Diminta Membuat Lubang untuk Mengubur Limbah Hewan Kurban
Salah satu peserta pelatihan dan uji kompetensi, Tia Akterina jauh-jauh dari Palembang untuk mengikuti pelatihan ini. Tia mengaku baru pertama kali mengikuti uji kompetensi semacam ini. Di Palembang, kata Tia belum ada lembaga yang mengadakan uji kompetensi seperti halnya di Fapet UGM.
"Kebetulan saya mengelola domba dan sapi. Di Palembang belum ada lembaga yang mengadakan uji kompetensi sehingga kita bertiga berminat mengikuti di Jogja," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
Advertisement
Advertisement