Advertisement

Promo November

DIY Siaga Darurat Hidrometeorologi, Masyarakat Didorong Aktif Mitigasi Bencana

Yosef Leon
Sabtu, 09 November 2024 - 16:57 WIB
Arief Junianto
DIY Siaga Darurat Hidrometeorologi, Masyarakat Didorong Aktif Mitigasi Bencana Ilustrasi rumah yang tertimpa longsoran tanah di Dusun Selo Barat, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi basah yang semakin intens, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY terus menggiatkan upaya mitigasi. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

Ketua Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad mengungkapkan bahwa data menunjukkan peran masyarakat dalam penyelamatan diri sendiri dan lingkungan sangat signifikan. "Lebih dari 60 persen penyelamatan saat bencana dilakukan oleh masyarakat," katanya, Sabtu (9/11/2024).

Advertisement

Melihat data tersebut, BPBD DIY semakin gencar melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas. "Kami ingin memastikan semua lapisan masyarakat memiliki kemampuan untuk menyelamatkan diri," ujar Noviar.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih proaktif dalam mencegah bencana. "Mulai dari hal sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membangun rumah di daerah rawan bencana," imbuhnya.

Sejak 24 Oktober 2024 DIY telah memasuki status siaga darurat bencana hidrometeorologi basah. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2025. Beberapa wilayah, terutama Gunungkidul dan Kulonprogo yang rawan longsor, serta Kota Jogja dan Sleman yang berpotensi banjir perlu waspada ekstra. "Hujan lebat yang terus-menerus dapat memicu longsor dan banjir. Angin puting beliung juga perlu diwaspadai, terutama di wilayah Sleman timur dan Bantul utara," jelas Noviar.

BACA JUGA: Rawan Picu Tanah Longsor, Tanah di Kawasan Makam Raja-Raja Imogiri Retak

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menyebut kesiapsiagaan bencana harus didukung dengan alokasi anggaran yang memadai. Komisi A menyambut baik langkah Pemda DIY dalam RAPBD DIY 2025 yang mengalokasikan Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp15 miliar untuk kesiapan bencana.

Langkah kesiapsiagaan sangat dibutuhkan mengingat DIY memiliki berbagai potensi bencana yang dapat terjadi saat ini seperti banjir, cuaca ekstrim, erupsi Gunung Merapi, kekeringan, dan aliran air banjir.

“Saat ini kita tahu bahwa status siaga darurat bencana hidrometeorologi basah sudah diberlakukan sehingga perlu untuk terus menerus meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan anggaran yang memadai,” kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Dinas Sosial, Ratusan Warga Lansia di Kabupaten Magelang Diwisuda

News
| Rabu, 13 November 2024, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil

Wisata
| Senin, 04 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement