Advertisement

Kambing dan Domba Diusulkan Masuk Komoditas Program Strategis Pemerintah

Catur Dwi Janati
Selasa, 12 November 2024 - 07:37 WIB
Sunartono
Kambing dan Domba Diusulkan Masuk Komoditas Program Strategis Pemerintah Suasana Rapat Senat Terbuka Fakultas Peternakan UGM pada Senin (11/11/2024). - Istimewa // Fakultas Peternakan UGM 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia mengusulkan agar ternak jenis ruminansia kecil seperti domba dan kambing dimasukkan ke dalam program strategis pemerintah. Mengingat selama ini program strategis peternakan hanya terpaku pada ruminansia besar seperti sapi potong dan sapi perah.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (DPP HPDKI), Yudi Guntara Noor berpendapat ternak kategori ruminansia kecil seperti kambing dan domba saat ini perlu didorong untuk menjadi komoditas strategis. Pasalnya Yudi beranggapan selama ini pemerintah cenderung banyak fokus pada pengembangan unggas, sapi potong dan perah.

Advertisement

BACA JUGA : Puluhan Peternak di Bantul Mendapatkan Bantuan Kambing dari Program The Gade Integrated Farming

"Ruminansia kecil seperti domba dan kambing belum menjadi komoditas strategis," kata Yudi dalam Rapat Senat Terbuka Fakultas Peternakan UGM pada Senin (11/11/2024).

Bukan tanpa sebab Yudi mendorong ruminansia kecil masuk dalam program strategis. Dijelaskan Yudi, ruminansia kecil punya posisi strategis apalagi jika dikaitkan dengan 17 tujuan SDGs, seperti pada aspek pengentasan kelaparan, kesetaraan gender, kesehatan, maupun pendidikan berkualitas. Di sisi lain keberadaan ruminansia kecil, lanjut Yudi juga sangat bermanfaat di masyarakat pedesaan. 

"Bibit, pakan dan dipelihara oleh orang asli Indonesia. Sebagai sumber protein alternatif dari sisi harga juga lebih terjangkau," katanya. 

Kendati demikian Yudi tak menampik bila pengembangan ruminansia kecil seperti kambing dan domba memang tidak lah mudah. Beberapa langkah sudah dilakukan untuk memudahkan pengembangan ruminansia kecil, seperti pengembangan pasar, inklusi keuangan melalui KUR serta introduksi genetik dan persilangan dengan domba Dorper.

BACA JUGA : Skema Budi Daya Kambing Perah di Turi Sleman Bisa Diterapkan di Daerah Lain

Yudi memberikan gambaran bagaimana persilangan antara domba Garut dan domba Dorper menghasilkan peningkatan performance produksi bobot badan lebih baik jika dibandingkan dengan domba lokal misalnya Garut dan non Garut.

"Pada tingkat bobot yang sama domba persilangan Garut dengan Dorper lebih cepat dua bulan. Bobot domba lokal umur delapan bulan sama dengan bobot domba persilangan Garut dengan Dorper umur enam bulan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rabu Biru Foundation dan InJourney Kolaborasi Sukseskan Pertanian Berkelanjutan dengan Teknologi Drone

News
| Selasa, 03 Desember 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement