Advertisement

Promo November

Mengenang Prof. Ichlasul Amal, Rektor UGM yang Pernah Tolak Jabatan Menteri Pertahanan

Catur Dwi Janati
Kamis, 14 November 2024 - 17:47 WIB
Arief Junianto
Mengenang Prof. Ichlasul Amal, Rektor UGM yang Pernah Tolak Jabatan Menteri Pertahanan Suasana upacara penghormatan terakhir Rektor UGM periode 1998-2002, Prof. Ichlasul Amal di Balairung UGM pada Kamis (14/11/2024). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kabar duka datang dari UGM. Rektor UGM periode 1998-2002, Prof. Ichlasul Amal dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (14/12/2024).

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pers tersebut dikenal sebagai pribadi yang ramah. Di masa reformasi, dia tak segan untuk mendampingi mahasiswa yang kala itu menggelar aksi. Prof. Amal juga disebut sempat menolak jabatan Menteri Pertahanan yang ditawarkan kepadanya.

Advertisement

"Duka mendalam hari ini kembali dirasakan Universitas Gadjah Mada. Salah satu tokoh terbaik Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Ichlasul Amal, M.A., Guru Besar Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM, telah berpulang pada hari Selasa, 14 November 2024, Pukul 02.40 WIB menuju ke tempat peristirahatan terakhir," kata Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan UGM, Prof. Supriyadi mengawali sambutannya dalam acara penghormatan terakhir di Balairung UGM, Kamis sore.

Prof. Amal kata Supriyadi dikenal sebagai pribadi yang berdedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. Selain itu, sosok almarhum juga berada dalam barisan tokoh Reformasi 1998 kala itu. "Beliau juga dikenal sebagai tokoh reformasi 1998 dari UGM. Masih lekat dalam ingatan bagaimana beliau bersama dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan ribuan mahasiswa berorasi di depan Gedung Grha Sabha Pramana UGM dalam gerakan Reformasi 1998," ucap dia.

Soal kecintaan mendiang terhadap Tanah Air tak perlu ditanyakan lagi. Saat pecahnya konflik Maluku pada 1999, Prof. Amal membuka pintu kampus UGM untuk mutasi para mahasiswa Universitas Pattimura kala itu.

"Jiwa nasionalisme kebangsaan almarhum Prof. Amal begitu kuat, hingga pada waktu terjadi konflik Maluku pada 1999 beliau memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Pattimura dari semua agama untuk bisa mutasi ke kampus UGM," ujar dia.

Cerita rendah hati Prof. Amal juga sempat tersiar kala dirinya menolak jabatan Menteri Pertahanan di era kepemimpinan Presiden BJ Habibie. "Kepenuhan dedikasi Prof. Amal bagi UGM juga semakin diteguhkan dengan adanya pilihan beliau untuk tetap mengabdikan diri menjadi Rektor UGM, meskipun mendapatkan tawaran jabatan sebagai Menteri Pertahanan pada era kepemimpinan Presiden BJ Habibie," ujar dia. 

Bagi Supriyadi, jejak perjuangan dan karya yang beliau dedikasikan bagi UGM akan selalu abadi untuk dikenang.

BACA JUGA: Kabar Duka: Mantan Rektor UGM Ichlasul Amal Berpulang

Pada momen penghormatan terakhir ini, Supriyadi mewakili UGM mengucapkan terima kasih kepada Almarhum Prof. Amal yang telah menjadi guru dan teladan bagi semua. Setelah upacara penghormatan terakhir, almarhum akan dikebumikan di Pemakaman Sawitsari Sleman. "Segenap amalan ilmu dan karya beliau, Insyaallah menjadi pembuka jalan ibadah bagi pengembangan ilmu pengetahuan masa depan," ucap Supriyadi. 

Rektor UGM periode 1998-2002, Prof. Ichlasul Amal bersama dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan

ribuan mahasiswa berorasi di depan Gedung Grha Sabha Pramana UGM dalam gerakan reformasi 1998. (Istimewa/UGM)

Periode Sulit

Dekan Fisipol UGM, Dr. Wawan Mas’udi menceritakan Prof. Amal tercatat menjabat sebagai Dekan Fisipol UGM pada periode 1988-1994 dan menjabat sebagai Rektor UGM dari tahun 1998-2002.

Menurut Wawan, Prof Amal menjabat sebagai Rektor di periode paling sulit, yakni di masa transisi Indonesia. "Sebagai Rektor UGM pada periode transisi, pada periode paling sulit yang dihadapi di negeri ini," kata dia. 

Sebagai pribadi, Wawan mengingat betul kala Prof. Amal mengawal mahasiswa saat berdemo kala itu. Hal itu kata Wawan membuat mahasiswa demonstran merasa aman. "Saya secara pribadi ingat, sebagai mahasiswa semester tiga pada tahun tersebut ketika demo dengan teman-teman Prof. Amal mengawal kami dan membuat kami merasa aman," imbuhnya. 

Pasca dari UGM, Prof. Amal juga sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Pers. "Setelah dari UGM, beliau mendapat kepercayaan dari Ketua Dewan Pers pada periode 2003-2010.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kementerian UMKM Siapkan Juknis Penghapusan Utang Macet

News
| Kamis, 14 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Berwisata ke Labuan Bajo, Ini Rekomendasinya

Wisata
| Kamis, 14 November 2024, 07:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement