Advertisement

Promo November

Hujan Deras di Sleman, Pohon Ambruk di Sejumlah Titik

David Kurniawan
Selasa, 19 November 2024 - 21:47 WIB
Arief Junianto
Hujan Deras di Sleman, Pohon Ambruk di Sejumlah Titik Ilustrasi cuaca buruk. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—BPBD Sleman mencatat ada sejumlah pohon tumbang akibat hujan deras yang disertai angin pada Selasa (19/11/2024). Di musim hujan, Masyarakat diminta untuk mewaspadai adanya bencana hidrometeorologi yang disebabkan karena terjadinya cuaca esktrem.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Sleman mengakibatkan sejumlah peristiwa pohon ambruk. Berdasarkan laporan dari Tim Reaksi Cepat Pusdalops BPBD Sleman, pohon ambruk ditemukan di Kapanewon Pakem berlokasi di tiga titik di Kalurahan Purwobinangun.

Advertisement

Adapun lainnya ada Kapanewon Kalasan, Gamping, Moyudan masing-masing satu titik. Ia memastikan dalam peristiwa ini tidak sampai menimbulkan korban. “Semua sudah terkendali. Begitu ada laporan, tim langsung menuju lokasi untuk penanangan,” kata Bambang, Selasa malam.

belum lama ini ada koordinasi dengan Pemerintah DIY dan melibatkan BPBD seluruh kabupaten dan kota untuk membahas dampak dari musim hujan yang berpotensi mengakibatkan bencana hidrometerologi. Hasil koordinasi disampaikan bahwa wilayah DIY sudah memasuki musim hujan sehingga kesiapsiagaan menghadapi bencana wajib ditingkatkan. “Hasil koordinasi dengan BMKG dikatakan bahwa puncak musim terjadi pada Januari-Februari 2025. Sedangkan untuk kemarau diprediksi mulai akhir Mei 2025,” kata Bambang.

Menurut dia, upaya mitigasi bencana terus dilakukan untuk mengurangi dampak dari risiko terjadinya cuaca ekstrem yang berujung terjadinya bencana hidrometeorologi. Ia mengatakan, langkah-langkah antisipatif telah dilakukan seperti memperluas jaringan Kalurahan Tangguh Bencana telah terbentuk di seluruh kalurahan di Bumi Sembada yang berjumlah 86 kalurahan.

Selain itu, juga sudah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Status ini sudah ditetapkan sejak akhir 2023 yang terus diperpanjang setiap tiga bulan sekali.

Selain itu, ia berharap kepada Masyarakat untuk berpartisipasi dalam kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah dengan membersihkan saluran air agar tidak mampet. “Bisa juga dilakukan dengan memangkah pohon di sekitaran rumah untuk mengurangi risiko rawan ambruk saat terjadi angin kencang dan hujan deras,” katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Sleman, ST Haenry Dharma Widjaja mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan berbagai hal untuk menghadapi dampak bencana dari cuaca ekstrem. Selain menyiagakan personel, juga sudah dilakukan upaya pengecekan secara rutin terhadap peralatan pendukung operasi yang dimiliki. “Tentu kami persiapkan semuanya mulai dari personel hingga alat-alat yang dibutuhkan. Pengecekan alat juga sangat penting agar saat digunakan bisa berfungsi maksimal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BUMN Dukung Upaya BP Haji Tingkatkan Kualitas Pelayanan Haji

News
| Selasa, 19 November 2024, 21:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement