Advertisement

Promo November

Kasus DBD di Gunungkidul hingga November Mencapai 1.630 Kasus

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 29 November 2024 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Kasus DBD di Gunungkidul hingga November Mencapai 1.630 Kasus Nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) dari awal Januari sampai 29 November 2024 mencapai 1.630 kasus. Dinkes meminta masyarakat waspada dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan angka kasus DBD memang cenderung turun. Rincian kasus tersebut, yaitu ada 75 kasus pada Januari, 207 kasus pada Februari, 361 kasus pada Maret, 246 kasus pada April, 241 kasus pada Mei, dan 191 kasus pada Juni. Setelah itu, pada Agustus ada 77 kasus, September 65 kasus, Oktober ada 46 kasus, dan November ada 43 kasus. Data tersebut tercatat melalui 30 Puskesmas yang tersebar di seluruh kapanewon di Bumi Handayani.

Advertisement

Apabila melihat dari sisi kewilayahan, Puskesmas Wonosari II mencatat total ada 355 kasus selama sebelas bulan ini. Setelah itu, Puskesmas Ponjong I menyusul dengan 185 kasus dan Puskesmas Paliyan dengan 153 kasus. “Itu rekapitulasi sementara kami dan sifatnya dinamis. Itu angka untuk DBD dan DSS [dengue shock syndrome],” kata Ismono, Jumat (29/11/2024).

BACA JUGA: Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah

DSS adalah fase lanjutan DBD pada hari ke-34 atau terjadi pada tingkatan DBD derajat III dan derajat IV. Adapun kasus DBD pada 2023 tercatat sebanyak 260 kasus; lalu, pada 2022 sebanyak 457 kasus; dan pada 2021 sebanyak 189 kasus.

Guna menekan persebaran virus dengue yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti, Dinkes juga melakukan fogging yang fokus memutus mata rantai penyebaran. Fogging juga dilakukan apabila kasus DBD muncul di suatu wilayah. Fogging akan dilakukan apabila hasil penyelidikan epidemiologi sesuai standar opersional prosedur untuk dilakukan fogging.

Adapun hal utama untuk memberantas nyamuk tersebut adalah masyarakat harus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menggalakkan metode 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, dan mendaur ulang barang bekas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ini Deretan Artis Menang Pilkada 2024, Rano Jadi Wagub Jakarta, Farhan Wali Kota Bandung Barat

News
| Jum'at, 29 November 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Hotel Harper Malioboro Hadirkan Kuliner Lokal Brongkos Daging Jogja

Wisata
| Kamis, 28 November 2024, 16:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement