Advertisement

Gerakan Anti Kekerasan Anak Dikampanyekan Lewat Festival Seni Budaya

Sunartono
Sabtu, 30 November 2024 - 23:47 WIB
Sunartono
Gerakan Anti Kekerasan Anak Dikampanyekan Lewat Festival Seni Budaya Anak-anak berkegiatan di salah satu venue festival di Kompleks Candi Banyunibo, Prambanan, Sleman, Sabtu (30/11/2024). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ratusan anak mengikuti kampanye edukasi antikekerasan lewat event Uniqlo Peace for All Festival yang dikemas dengan kegiatan senibudaya di Kompleks Candi Banyunibo, Prambanan, Sleman, Sabtu (30/11/2024). DIY dipilih sebagai lokasi kegiatan tersebut karena memiliki angka kasus kekerasan cukup tinggi.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) 2022-2023, DIY mencatatkan 533 kasus kekerasan terhadap anak, dengan rincian 265 kasus kekerasan seksual, 165 kekerasan psikis, dan 91 kekerasan fisik. Sebagian besar korban kekerasan anak berusia 13-17 tahun (316 anak) dan 6-12 tahun (204 anak). Oleh karena itu Uniqlo bersama organisasi Save The Children dan PKBI DIY menggulirkan event tersebut secara terpadu dengan sejumlah rangkaian kegiatan.

Advertisement

BACA JUGA : Ada 160 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Bantul, Sekda: Yang Tidak Tercatat Lebih Banyak

"Kegiatan ini sebenarnya sudah berjalan selama enam bulan terakhir untuk DIY, kami sudah mengedukasi 35 ribu orang, kemudian ada empat sekolah yang kami dampingi untuk mengadopsi kurikulum antikekerasan. Hasilnya ada 900 anak dan 200 guru terpapar antikekerasan," kata Humanitarian and Impact Innovation Director, Yayasan Save the Children Indonesia Fadli Usman, Sabtu.

Ia berharap melalui intervensi program tersebut angka kekerasan terhadap bisa terus menurun. Selain itu, semakin banyak sekolah yang mereplikasi kurikulum antikekerasan. Saat ini sekolah butuh sejumlah dukungan dalam membantu menekan angka kekerasan. Di antaranya pengetahuan dasar, SOP, dukungan orangtua hingga pemerintah.

Adapun program Peace fo All yang merupakan inisiatif global Uniqlo sebenarnya sudah diluncurkan sejak Juni 2022 lalu. Program ini menampilkan desain T-shirt dibuat secara sukarela oleh lebih dari 40 kolaborator dari seluruh dunia yang melambangkan harapan akan perdamaian.

"Kemudian sebagian penjualan didonasikan kepada Save the Children Indonesia untuk pemenuhan hak anak dalam penanggulangan kemiskinan, diskriminasi, kekerasan dan konflik, khususnya melalui Implementasi penyediaan fasilitas air bersih dan pendidikan anti kekerasan di DIY," kata Direktur Corporate Affairs Uniqlo Irma Yunita.

BACA JUGA : Kasus Kekerasan Anak Meningkat, Ini Upaya DP3AP2 DIY

Festival tersebut mengangkat isu-isu inklusi sosial, terutama bagi kelompok termarjinalkan, termasuk anak dan remaja. Mengusung tema Gelar Seneng-Seneng Bocah: Tuwuh Rukun Wiwit Cilik, dengan slogan Tuwuh Rukun Wiwit Cilik, Urip Sehat Kanthi Banyu Resik atau Tumbuh Rukun Dari Kecil, Hidup Sehat Dengan Air Bersih. Festival ini merayakan kegembiraan anak-anak dengan menanamkan nilai perdamaian sejak dini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Komnas Suarakan Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan Pembela HAM

News
| Minggu, 01 Desember 2024, 04:27 WIB

Advertisement

alt

Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 05:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement