Advertisement

Pemkab Sleman Catat Ratusan Anak Jadi Korban Kekerasan Sepanjang Tahun Ini

Catur Dwi Janati
Kamis, 05 Desember 2024 - 19:27 WIB
Arief Junianto
Pemkab Sleman Catat Ratusan Anak Jadi Korban Kekerasan Sepanjang Tahun Ini Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman mencatat ratusan anak menjadi korban kekerasan di Sleman. 

Kepala Dinas P3AP2KB Sleman, Wildan Solichin mengungkapkan total ada 164 kasus kekerasan terhadap pada anak hingga November 2024. 

Advertisement

Wildan mengatakan ratusan korban itu tidak semuanya menjadi korban kekerasan seksual. Angka 164 tadi mencakup anak yang menjadi korban kekerasan fisik, kekerasan seksual maupun terkait dengan kekerasan jalanan. "Kami ada 164 kasus yang kami dampingi, 164 itu memang tidak semuanya kasus pelecehan seksual. Jadi ada yang kasus kekerasan melukai fisik," ujar Wildan, Kamis (5/12/2024). 

"Tidak semuanya korban pelecehan seksual, kira-kira 50% pelecehan seksual, jadi ini sudah warning," kata dia.  

Semua korban tadi telah mendapatkan pendampingan dari DP3AP2KB Sleman. Meskipun bisa jadi ada angka di luar itu yang mendapat pendampingan di lembaga lain. "Semuanya memang kami dampingi dan kondisi korban masing-masing," ujar dia. 

"Mungkin selebihnya ada pula yang mendapat pendampingan oleh lembaga lain untuk melakukan penanganan yang sama," ungkapnya. 

Upaya menekan angka kekerasan terhadap anak telah diupayakan lewat sejumlah cara. DP3AP2KB Sleman telah melakukan edukasi ke sejumlah forum maupun komunitas anak. Edukasi juga merambah ke hal-hal lain mulai dari bahaya media sosial, judi online hingga pornografi. 

"Harapannya anak-anak yang menjadi forum anak ini akan menjadi agen untuk mereka mengedukasi teman-teman sebayanya," kata Wildan.

DP3AP2KB Sleman juga pernah menggandeng psikolog untuk melakukan skrining di sekolah. Hasilnya ternyata tak sedikit anak yang mengalami masalah, mulai dari mengalami halusinasi atau ingin bunuh diri. 

"Ini memang saya katakan kalau seperti ini caranya warning lah, ini sudah darurat. Kami harus betul-betul mencari terobosan cara untuk bagaimana memahamkan kepada anak dan bahkan kepada orang tua juga," imbuhnya. 

BACA JUGA: Dugaan Penculikan Anak di Kulonprogo, Polsek Panjatan Turun Tangan

Sebelumnya DP3AP2KB melalui UPTD PPA Kabupaten Sleman juga meluncurkan inovasi Konseling Keliling dengan Mobil Perlindungan (Kon Eling si Molin). Mobil keliling ini menyediakan layanan konseling psikologi dan hukum bagi masyarakat.

Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Sleman, Sri Puji Lestari menjelaskan Kon Eling si Molin merupakan aksi perubahan Dinas P3AP2KB dalam memberikan pelayanan publik yang prima. Langkah ini sesuai dengan Undang-undang No.25/ 2009 tentang pelayanan publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Senator Amerika Serikat Berpidato 25 Jam, Kecam Presiden Trump

News
| Rabu, 02 April 2025, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Dusun Mlangi dan Jejak Islam di Jogja

Wisata
| Minggu, 23 Maret 2025, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement