Advertisement
Konservasi Penyu Terbukti Mampu Menarik Ribuan Wisatawan di Pantai Goa Cemara Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Ribuan wisatawan berkunjung ke Pantai Goa Cemara sepanjang tahun 2024. Desa Wisata Patihan Goa Cemara terus menekankan ekowisata konservasi penyu untuk menarik minat wisatawan.
Selama musim migrasi penyu, pada Juni hingga awal Desember 2024, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara untuk mengikuti kegiatan konservasi penyu mencapai lebih dari 7.000 orang. Dari jumlah tersebut, ada ratusan wisatawan mancanegara yang turut berpartisipasi.
Advertisement
Sekretaris Desa Wisata Patihan Goa Cemara, Fajar Subekti menuturkan pihaknya berupaya agar keberadaan konservasi penyu di Pantai Goa Cemara dapat menjadi diferensiasi wisata disana. Dia menilai, keberadaan konservasi penyu yang hanya ditemukan di beberapa pantai dapat menarik kunjungan wisatawan.
BACA JUGA : 2.008 Telur Penyu Menetas di Pesisir Kulonprogo, Abrasi Jadi Tantangan
Menurutnya diferensiasi pariwisata perlu dilakukan agar kunjungan wisata yang ada tetap stabil bahkan meningkat, meskipun ada beberapa objek wisata baru yang didirikan. “Kita punya diferensiasi pariwisata, jadi tidak akan tergerus dengan adanya objek wisata baru di Bantul, Kulonprogo atau Gunungkidul,” ujarnya, Senin (6/1/2025).
Keberadaan konservasi penyu di Pantai Goa Cemara mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan. Hal itu menurutnya terlihat dengan adanya peningkatan kunjungan wisatawan saat musim migrasi penyu. Saat itu, kunjungan wisatawan dapat mencapai sekitar 600 orang per pekan. Sementara saat bukan musim migrasi penyu, kunjungan wisatawan hanya sekitar 100 orang per pekan.
Kunjungaan wisatawan tersebut sebagian besar masih berasal dari wisatawan domestik, sementara wisatawan mancanegara hanya mencapai sekitar 500 orang sepanjang musim migrasi penyu.
Di saat musim migrasi penyu tersebut, pihaknya bersama dengan Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul pun berupaya menangkap peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dengan menggelar event tahunan di sana. Tahun 2024, konser musik dengan mengkolaborasikan pelepasan tukik dilakukan.
Menurutnya, kegiatan pelestarian alam melalui konservasi penyu memiliki segmen wisatawan tersendiri. Karena itu, kegiatan tersebut akan kembali dikembangkan tahun ini.
“Kita lebih [mengarah] kepada kegiatan pelestarian alam, [berupa] konservasi penyu, patroli [menyelamatkan telur] penyu, dan penanaman pandan [untuk habitat penyu saat bermigrasi],” ujarnya.
BACA JUGA : Pembangunan Penangkaran Penyu Diusulkan di Pantai Trisik, Lahannya 1.000 Meter Persegi
Guna menunjang pariwisata dengan berbasis pelestarian alam tersebut, pihaknya tahun 2024 juga telah membangun beberapa pendopo yang akan digunakan sebagai tempat untuk edukasi terkait konservasi penyu.
Selain itu, untuk menunjang kebutuhan wisatawan dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Pihaknya juga akan menggelar pasar pesisir setiap akhir pekan dan hari libur nasional. Pasar pesisir akan menjadi wadah bagi masyarakat setempat untuk mempromosikan dan menjual produknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Soal Wacana Peserta Haji Usia Maksimal 90 tahun, DPR Meminta Menag Lobi Arab Saudi
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 7 Januari 2025: Update Tol Jogja Solo, Penemuan Batu Dudukan Arca, Penampakan Macan
- Jadwal Sim Keliling di Jogja Hari Ini, Selasa 7 Januari 2025
- Warga Terdampak Tol Jogja Solo di Pinggir Ring Road Maguwoharjo Mulai Bongkar Bangunan
- Dapur Umum MBG Bantul Memungkinkan Digelar di Pondok Pesantren
- Belum Temukan Kasus, Dinkes Bantul Tetap Waspadai HMPV
Advertisement
Advertisement