Advertisement
DLH Bantul Waspadai Peningkatan Volume Sampah Saat Pelaksanaan Makan Siang Bergizi Gratis
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul mulai mewaspadai adanya peningkatan sampah sebagai dampak diberlakukannya program Makan Bergizi Gratis (MBG).
DLH memerkirakan, jika program MBG mulai digulirkan akan ada penambahan lebih dari 10 persen sampah di Bumi Projotamansari setiap hari. Padahal saat ini produksi sampah di Kabupaten Bantul mencapai 180 ton per hari.
Advertisement
Kepala DLH Kabupaten Bantul Bambang Purwadi Nugroho mengatakan meski saat ini pihaknya masih menghitung perkiraan penambahan volume sampah di Kabupaten Bantul seiring pemberlakuan program MBG. Namun, DLH telah memiliki hitungan kasar penambahan volume sampah saat diberlakukannya MBG.
"Iya [lebih dari 10 persen penambahan volume sampah]. Kalau dari aspek kami ya, kami harus persiapkan semua, termasuk alat pengolahan sampahnya. Kami juga nanti akan optimalkan program sekolah adiwiyata, agar bisa selesaikan sampah di sekolah," kata Bambang, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/1/2025).
Meski program sekolah adiwiyata itu tidak akan sepenuhnya menyelesaikan sampah dari program MBG, namun Bambang optimistis program sekolah adiwiyata mampu membantu mengatasi persoalan sampah di sekolah sebagai dampak dari program MBG.
"Yang jelas kan lebih dari 10 persen [penambahannya]. Karena kan seluruh sekolah di Bantul, bayangkan. Potensi sampah organiknya cukup tinggi. Karena jenis yang disediakan cukup memenuhi," ungkapnya.
Masih Menunggu Kejelasan
Sementara pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul sampai saat ini belum ada kejelasan. Begitu juga dengan program MBG yang akan dijalankan oleh Lanud Adisutjipto Yogyakarta.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Letkol Sus Rizwar mengatakan sampai saat ini program MBG untuk 3.000 siswa di 14 sekolah yang ada di sekitar Lanud belum bisa terlaksana.
"Kami masih menunggu perlengkapan dari BGN [Badan Gizi Nasional]. Untuk menu, semua akan diatur oleh tim BGN," katanya.
Sementara Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengaku sampai saat ini Pemkab Bantul masih menunggu petunjuk teknis terkait pelaksanaan MBG. Meskipun secara anggaran, Pemkab Bantul telah mengalokasikan Rp31 miliar untuk mendukung program dari Presiden Prabowo Subiyanto tersebut.
"Kami masih menunggu petunjuk teknisnya," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto mengatakan meski telah melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta Dinas Koperasi UMK Perindustrian dan Perdagangan Bantul terkait dengan kesiapan kebutuhan bahan untuk program MBG. Namun,sampai saat ini belum ada petunjuk teknis dan kepastian kapan pelaksanaan program tersebut. "Belum ada petunjuk teknis dan kepastiannya. Kami masih menunggu," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku Penjambretan di Gamping Sleman Ditangkap, Diduga Sempat Minum Miras Sebelum Beraksi
- Teras Malioboro 2 Mulai Dikosongkan, 375 Pedagang Belum Ambil Undian
- 890 Sapi Terjangkit PMK, Pemkab Gunungkidul Belum Akan Tutup Pasar Hewan
- Terdampak SE dari Pemerintah Pusat, Proyek Infrastruktur di Bantul Baru Bisa Dimulai Mei 2025
- Bantah Memberangus Serikat Pekerja, Tarumartani Pekerjakan Kembali Karyawan Sempat di-PHK
Advertisement
Advertisement