Advertisement

Ada Ribuan Bayi Stunting di Bantul, Namun Tingkat Kunjungan ke Posyandu Minim

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 16 Januari 2025 - 06:27 WIB
Ujang Hasanudin
Ada Ribuan Bayi Stunting di Bantul, Namun Tingkat Kunjungan ke Posyandu Minim Ilustrasi penanganan stunting. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mencatat masih ada ribuan bayi di bawah lima tahun (balita) yang mengalami stunting pada Juni 2024. Dinkes Bantul berupaya memantau pertumbuhan balita melalui penimbangan di Posyandu. Namun, partisipasi orang tua yang membawa balita untuk ditimbang masih terbatas. 

Dinkes Bantul mencatat ada 3.417 orang balita yang mengalami stunting berdasarkan penimbangan balita pada Juni 2024. Sementara prevalensi stunting di Bantul pada Juni 2024 mencapai 7,01%. Prevalensi stunting tertinggi berada di Imogiri, Srandakan dan Pundong. 

Advertisement

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bantul, Ninik Istitarin mengaku kehadiran balita stunting untuk melakukan penimbangan di Posyandu belum optimal tahun 2024.

“Masih ada gap pada kehadiran sasaran [balita stunting] di Posyandu yang tidak bisa 100%, namun pada intervensi serentak kita sudah 99,72%. Kemudian beberapa bulan berikutnya berkurang [kehadiran balita stunting untuk penimbangan di Posyandu] hingga sekitar 91%,” ujarnya, Rabu (15/1/2025). 

Dia menekankan perlunya kehadiran balita stunting untuk melakukan penimbangan di Posyandu. Dia menilai dengan pengukuran tersebut pihaknya memiliki data yang lebih lengkap terkait kondisi anak stunting dan perkembangan tumbuh kembangnya by name by address

Sementara Kepala Seksi Gizi, Kesehatan Keluarga, dan Kesehatan Jiwa, Dinas Kesehatan(Dinkes) Bantul, Siti Marlina mengakui belum seluruh balita stunting menjalani penimbangan di Posyandu. 

"Masih banyak balita yang tidak ditimbang setiap bulan di Posyandu," ujarnya.

Dia pun mengimbau agar orang tua balita yang mengalami stunting rutin melakukan penimbangan di Posyandu. Karena menurutnya penimbangan menjadi salah satu upaya untuk dapat memantau perkembangan jumlah anak stunting di Bantul.

“Karena itu [beberapa balita stunting tidak ditimbang di Posyandu] data kesehatan gizi mereka [beberapa anak stunting] belum sepenuhnya terpantau,” ujarnya. 

BACA JUGA: Dinkes Bantul Catat Ada Peningkatan Angka Prevalensi Stunting di Agustus 2024, Tertinggi di Kapanewon Ini

Sementara, menurut Marina, pihaknya telah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka stunting tahun 2024. Intervensi tersebut menurutnya dilakukan pada ibu hamil, balita, dan remaja perempuan. 

Dia menuturkan pihaknya melakukan pemeriksaan anemia pada remaja perempuan yang di tingkat SMP dan SMA. Kemudian, remaja putri yang terdeteksi mengalami anemia akan diberikan tablet tambah darah. 

“Upaya ini kami lakukan untuk mencegah anemia berkelanjutan pada remaja perempuan,” katanya. 

Kemudian, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap ibu hamil di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memantau kesehatan calon ibu dan bayi. 

“Kami juga memberikan tablet tambah darah [bagi ibu hamil] untuk 180 hari [masa kehamilan],” katanya. 

Pihaknya juga mendorong pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif bagi bayi yang baru lahir hingga usia bayi mencapai enam bulan. 

Kemudian, dia mengaku pihaknya juga memberikan makanan dengan gizi seimbang bagi bayi yang diindikasi stunting dengan pemberian makanan tambahan (PMT). Dia pun berupaya melakukan intervensi terhadap bayi yang mengalami gizi buruk untuk mencegah agar bayi tersebut tidak menjadi stunting. 

“Kami memberikan penanganan medis khusus dan suplemen bagi bayi dengan gizi buruk,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kendaraan Listrik dari China dan Rusia Bakal Dilarang Masuk Amerika

News
| Kamis, 16 Januari 2025, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement