Advertisement
Sosok Baul, Juragan Lowongan Kerja di Jogja
![Sosok Baul, Juragan Lowongan Kerja di Jogja](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/09/1203101/juragan.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berawal dari fase mencari kerja selulus sarjana satu, Baul kini mengelola @loker.jogja. Akun dengan ratusan ribu follower itu berupaya memastikan kevalidan dan menyalurkan lowongan kerja di Jogja.
Sekolah sambil kerja. Dua kata itu sudah akrab dengan Moh. Sobakhul Mubarok sejak SMA. Saat nyantri di Brebes, dia menjadi abdi dalem pesantren. Dia mengerjakan apapun, dari memasak hingga pekerjaan lainnya. Imbalannya, selain dekat dengan pengasuh pesantren, dia juga bebas uang sekolah.
Advertisement
Tahun 2010, dia pindah dari Brebes, kota kelahirannya, menuju ke Jogja untuk kuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka). Rutinitas sekolah sambil kerja masih berlanjut. Baul, panggilan akrabnya, sering membantu menjaga parkir atau angkringan milik bapak kosnya di sekitar Timoho, Kota Jogja.
Lulus dari Prodi Kependidikan Islam pada 2016, Baul melanjutkan studinya ke Magister Manajemen Kependidikan Islam UIN Suka. “Kuliah S2 sambil kerja dan usaha, dari ikut orang jaga warung lesehan, mendesain, sampai bikin kaos. Komunitas atau temen-temen di S2 sangat positif, ada inspirasi apa, bikin apa,” kata Baul, saat ditemui di Njoo Coffee & Chocolate, Kota Jogja, Jumat (31/1/2025).
Semenjak lulus S1 juga, Baul cukup intens mencari kerja di grup-grup Facebook hingga langsung ke website perusahaan. Kebanyakan informasi lowongan kerja itu masih menyebar dan acak. Di tahun 2017, Baul terpikir untuk membuat akun Facebook untuk merangkum lowongan pekerjaan di Jogja.
“Akhirnya akunnya berkembang, dari grup Facebook beralih ke Instagram. Ketika posting, jangkauan lumayan besar, waktu itu sudah ada akun sejenis, tapi belum banyak,” katanya.
Memastikan Kevalidan
Setiap ada kiriman lowongan kerja dari perusahaan baik kecil maupun besar, Baul akan mengunggahnya di akun Instagram @loker.jogja. Namun ternyata muncul masalah baru. Di beberapa postingan, banyak follower yang mengirim pesan, bahwa itu lowongan kerja palsu, dengan tujuan menipu.
Modus penipuan paling sering yaitu pelamar kerja harus membayar uang terlebih dahulu, padahal dia belum masuk kerja. Nantinya si pemberi lowongan kerja akan hilang. Baul pernah mengunggah lowongan kerja dari perusahaan rokok, yang ternyata palsu.
“Saya enggak bisa verifikasi, enggak tahu caranya. Setelah di-posting, tiga hari kemudian banyak yang DM (direct message). Dua orang tertipu sekian juta. Itu kan rasanya kesalahan saya,” kata Baul.
Ada pula potensi penipuan lowongan kerja dengan phishing. Modusnya, di lowongan kerja tidak ada kontak, tapi berupa link. Saat orang buka link itu, langsung masuk ke sistem yang bisa mencuri data pemilik ponsel.
Pengalaman ini membuat Baul memperketat verifikasi lowongan kerja yang masuk. Dia mengajak teman dan saudara untuk membantu verifikasi. Dalam sehari, bisa masuk sekitar 50 lowongan kerja. Kini, setelah diverifikasi, sehari hanya mengunggah 10-15 lowongan kerja.
Dalam verifikasi lowongan kerja, Baul dan tim akan memperhatikan email, kontak, alamat, nama perusahaan, ulasan perusahaan di Google, dan lainnya. Lowongan perusahaan yang valid biasanya menggunakan email kantor. Loker Jogja juga memastikan dengan mengontak perusahaan yang tertera. Baul menyediakan ponsel khusus untuk mendeteksi ada tidaknya potensi phishing.
“Setelah [adanya sistem verifikasi yang ketat] itu, ternyata antusias follower tinggi, pesat naiknya,” katanya.
Meski di awal sudah verifikasi ketat, masih saja ada potensi lowongan kerja bermasalah. Misalnya saat masuk kerja, ternyata lingkungan perusahaan tidak sehat, atau jobdesc-nya berbeda, dan sebagainya. Loker Jogja tidak akan mengunggah lowongan kerja dari perusahaan itu lagi, apabila ada laporan dari follower.
Kepuasan Tersendiri
Saat ini, @loker.jogja memiliki lebih dari 371.000 follower di Instagram. Bagi orang yang hendak mengiklankan lowongan kerja di sini, perlu membayar Rp50.000 (Instagram saja) dan Rp100.000 (Instagram, Facebook, Telegram). Sistem pembayaran ini sebagai motivasi tim Loker Jogja untuk bekerja maksimal. Dari Jogja, Baul kemudian mengelola akun sejenis di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang.
Dalam pengelolaannya, Baul dan tim tidak melepas follower. Mereka bertumbuh bersama. Misal ada yang DM dan meminta pekerjaan, maka Loker Jogja akan memprioritaskan. “Saya pikir mereka memang butuh, misal pernah ada yang bilang dia datang dari Surabaya ke Jogja sebatang kara, minta tolong kalau ada lowongan kerja apapun dikabarin. Banyak seperti itu,” kata Baul, yang saat ini berusia 32 tahun.
Saat bisa membantu orang lain mendapat pekerjaan, Baul dan tim mendapatkan kepuasan tersendiri. Kepuasan ini sesederhana ucapan terima kasih di DM. “Pernah ada yang bilang, ‘Saya sudah mendapatkan pekerjaan, sekarang saya bekerja di sini, bisa menghidupi keluarga’. Rasanya kepuasan tersendiri,” katanya.
Pernah juga, rasa terima kasih dari follower dengan mengajak Baul ke warung kopi. Follower itu berniat mentraktir. “Mungkin dikiranya [Loker Jogja dikelola] satu orang, setelah datang ternyata banyak orang, akhirnya beliin kami rokok dan apalah. [Kebermanfaatan itu menjadi] semangat juga buat kami,” kata Baul.
Pekerjaan dengan Banyak Syaratnya
Di media sosial, Indonesia terkenal sebagai negara yang perlu banyak syarat untuk bekerja. Untuk menempati posisi tertentu, ada sejumlah syarat yang perlu pelamar penuhi agar bisa mendapatkan pekerjaan tersebut. Syarat bisa dari batas usia hingga penampilan.
Selama delapan tahun mengelola @loker.jogja, Baul banyak menemukan lowongan kerja dengan beragam syaratnya, dari yang masuk akal hingga agak unik. Apabila menemukan lowongan kerja yang kurang umum, maka tim Loker Jogja akan mengonfirmasi ke perusahaan terkait.
“Kami konfirmasi ke penyedia lowongan, bahwa ada syarat seperti ini bisa menimbulkan kontroversi. Pernah ada syarat misalnya dilarang pakai hijab, bermain game Mobile Legend dengan role tank tertentu, mungkin dia penjaga warung kopi, dan punya tim Mobile Legend,” kata Baul.
Pernah juga lowongan kerja dengan syarat usia 23-25 tahun. Banyak komentar yang muncul, misalnya tiga hari lagi calon pelamar sudah berusia 25 tahun, sehingga sangat mepet syaratnya. Ada juga syarat lowongan kerja yang cukup spesifik.
“Mungkin [penyedia pekerjaan] punya sisi religius yang tinggi, memberi syarat salat lima waktu, mau Salat Dhuha diikuti membaca Surat Al-Waqi’ah dan apa lagi. Itu memicu komen juga, kami kasih tahu juga, takutnya citranya malah tidak baik,” katanya.
Dari sisi lowongan kerja di Jogja, Baul mengatakan bahwa yang paling banyak dicari yaitu posisi admin, kasir, dan sejenisnya. Dia menduga pekerjaan ini syaratnya cukup general dan waktu kerjanya pasti. Sementara pekerjaan yang sedang trend saat ini berupa host untuk jualan secara online di media sosial, misal Shopee dan TikTok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/09/1203593/nezar-patria.jpg)
Wamen Nezar Patria Sebut HPN 2025 Jadi Momentum Kalaborasi Hadapi Distrupsi Digital
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/01/27/1202297/liburan-garut.jpg)
Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Dugaan Aksi Kekerasan Jalanan, Dua Pemuda Diamankan di Maguwoharjo
- Truk Boks Tergelimpang di Jalan Siliwangi Ring Road Barat Jogja, Dua Orang Terluka
- Uang Hasil Penjualan Emas Curian Milik Kakak Kandung di Kasihan, Bantul, Digunakan untuk Foya-Foya
- Petugas Damkarmat Sempat Dilibatkan Saat Evakuasi Korban Tabrakan Motor vs Motor di Guwosari
- Tour de Kotabaru Bakal Kolaborasi dengan Komunitas Jazz
Advertisement
Advertisement