Advertisement

Sempat Terjeda, Hujan Dipredikai Berlanjut sampai April, BMKG Sebut Berpotensi Cuaca Ekstrem

Lugas Subarkah
Minggu, 09 Februari 2025 - 19:07 WIB
Arief Junianto
Sempat Terjeda, Hujan Dipredikai Berlanjut sampai April, BMKG Sebut Berpotensi Cuaca Ekstrem Ilustrasi hujan. - stockcake

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan masih berlangsung sampai akhir April mendatang. Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sisa musim hujan ini.

Koordinator Data dan Informasi Stasium Klimatologi Yogyakarta, Etik Setyaningrum, menjelaskan musim hujan sempat terjeda beberapa hari tanpa hujan lantaran adanya faktor pengganggu cuaca, yaitu siklon tropis Tilaah di barat daya Jawa.

Advertisement

“Pada saat itu kecepatan anginnya memang sangat cepat sekali, lebih dari 31 km per jam. Sehingga massa udara yang ada di DIY tersedot ke situ semua, sehingga tidak ada hujan beberapa hari ini. Tapi nanti akan kembali ke posisi awal lagi menjadi musim hujan,” ujarnya, Minggu (9/2/2025).

Siklon tropis tersebut membuat awan pembentuk hujan di atas Jawa tersedot sehingga tidak bisa menjadi hujan. Jeda tidak adanya hujan ini terjadi sekitar satu minggu. Saat ini, siklon tropis tersebut sudah agak menjauh sehingga sudah akan kembali turun hujan di wilayah DIY.

Adapun musim hujan masih akan berlangsung sampai dengan akhir April mendatang, bahkan di beberapa daerah sampai Mei dasarian I dan II. “Nanti kami update kembali untuk awal musim kemarau 2025, kami rilis secara nasional di sekitar April-Mei,” katanya.

Cuaca Ekstrem

Ia mengingatkan di sisa musim hujan ini masih terdapat potensi cuaca ekstrem, sehingga masyarakat masih harus waspada menyiapkan mitigasi. Potensi tersebut cukup tinggi pada masa peralihan musim penghujan ke musim kemarau.

“Setelah jeda ini kan kembali ke normal, nanti di periode peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau. Nah biasanya di masa peralihan itu, potensi cuaca ekstrem seperti curah hujan intensitas tinggi, angin kencang dan gelombang tinggi masih ada,” paparnya.

Berdasarkan monitoring BMKG, di akhir 2024 sampai dengan April 2025, Indonesia masih dipengaruhi oleh la nina dengan intensitas lemah. Maka baik musim penghujan yang lalu maupun kemarau mendatang akan bersifat normal.

“Kisaran awal musimnya masih normal. Kalau 2024 kemaren di awal tahun ada el nino, sehingga agak mundur. Kalau tahun ini berlangsung normal sampai pada awal dan akhir musim kemarau,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kantor dan Rumah Kepala Desa Kohod Digeledah Terkait Kasus Pagar Laut Tangerang

News
| Selasa, 11 Februari 2025, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement