Advertisement

Selain di Tempel, Dugaan Keracunan Massal Terjadi di Mlati, Santap Siomay Usai Pertemuan

Catur Dwi Janati
Senin, 10 Februari 2025 - 14:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Selain di Tempel, Dugaan Keracunan Massal Terjadi di Mlati, Santap Siomay Usai Pertemuan Ilustrasi keracunan.ist - freepick

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Selain di Tempel, dugaan keracunan massal terjadi di Tlogoadi, Mlati. Puluhan warga menunjukkan gejala keracunan usai menyantap siomay setelah menghadiri pertemuan. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati menjelaskan dugaan kejadian keracunan terjadi di Tlogoadi, Sleman. Puluhan orang mengalami gejala keracunan. Mereka sebelumnya menghadiri pertemuan dasawisma pada Sabtu (8/2/2025).

Advertisement

BACA JUGA: Jumlah Warga yang Keracunan di Tempel Sleman Terus Bertambah, Kondisi Sebagian Besar Korban Membaik

Adapun makanan yang disuguhkan di tempat kala itu berupa aream-arem, puding hingga gorengan. Sementara jajanan yang dibawa pulang berupa siomay lengkap dengan kentang, tahu, kubis, telur dan bumbu kacang.

"Yang makan siomay berjumlah 37 orang, yang bergejala 36 orang, karena yang satu orang menggoreng siomay sebelum dikonsumsi," terang Yuli pada Senin (10/2/2025).

Yuli menerangkan 36 orang tersebut mengalami gejala mual dan diare. Selain itu warga juga mengalami gejala nyeri sendi dan lemas. 

"Gejala pusing [dialami] tiga orang. Gejala muntah lima orang, gejala nyeri perut dua orang. Diare lendir satu orang dan ⁠sesak nafas dua orang," ungkapnya. 

BACA JUGA: Dugaan Keracunan Massal di Tempel, Polisi Akan Periksa Sejumlah Pihak

Dari puluhan warga yang mengalami gejala keracunan, tiga orang di antaranya harus diopname. "Yang opname di rumah sakit tiga orang. Yang periksa di fasyankes tapi tidak opname 17 orang," tandasnya. 

Diterangkan Yuli rentang waktu warga mengonsumsi siomay di kisaran pukul 18.00-22.00 WIB pada Sabtu (8/2/2025). Warga mulai timbul gejala pada Minggu (9/2/2025) dini hari.

"Yang paling cepat muncul gejala yaitu jam tiga pagi dini hari, ada juga yang timbul gejala hari Minggu malam Senin," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Retret Kepala Daerah Dipastikan Tak Pakai Pembicara Luar Negeri

News
| Senin, 10 Februari 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement