Advertisement

Polisi Periksa 8 Saksi dalam Dugaan Insiden Keracunan di Sleman

Catur Dwi Janati
Selasa, 11 Februari 2025 - 12:47 WIB
Ujang Hasanudin
Polisi Periksa 8 Saksi dalam Dugaan Insiden Keracunan di Sleman Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo ditemui pada Selasa (11/2/2025). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN -- Kepolisian memanggil delapan saksi dalam insiden dugaan keracunan massal di Sleman. Selain beberapa korban yang telah sehat, polisi juga meminta keterangan dari penyedia makanan.

Dua dugaan insiden keracunan terjadi di Mlati dan Tempel dalam kurun waktu yang hampir bersamaan. Belakangan dari hasil penelusuran, penyedia makanan siomay dari lokasi tersebut berasal dari pembuat yang sama. Hal ini turut dibenarkan Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo yang menyebut bila hasil pemeriksaan mendapati bila siomay di dua lokasi tersebut berasal dari tempat produksi yang sama.

Advertisement

"Iya, itu sementara seperti itu. Kami lihat dulu hasilnya, karena makanannya ada banyak," ungkap Edy pada Selasa (11/2/2024) di Mapolresta Sleman. 

Meskipun fakta menunjukkan siomay yang diproduksi berasal dari tempat pembuatan yang sama, namun penyebab keracunan masih terus diselidiki. Polisi masih menunggu hasil laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti insiden keracunan di dua lokasi tersebut. Terlebih di acara hajatan di Tempel ada banyak makanan yang dihidangkan.

"Dari hasil pengembangannya kemungkinan dari makanan, ya makanan itu sudah kita uji sampel. Namun kami masih menunggu hasilnya," ujarperika.

Polisi lanjut Edy telah memeriksa pembuat siomay yang menyuplai makanan ke dua lokasi tersebut. Selain itu beberapa korban yang sudah sehat pun juga telah dimintai keterangan. 

"Sudah, sudah [diperiksa pembuat siomay]. Semua penyelenggara sudah kami periksa. Kemudian penyedia makanan juga kami periksa. Termasuk ada beberapa korban yang sudah sehat, kami periksa," tegasnya. 

Tak kurang ada delapan saksi yang diperiksa dalam insiden keracunan ini. Termasuk penyedia makanan siomay. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan dari pembuat siomay, dia menyediakan pesanan siomay untuk tiga lokasi, dua di antaranya untuk dikirim ke Tempel dan Mlati tempat dugaan insiden keracunan terjadi. Namun, dari satu lokasi lainnya belum ada laporan mengenai gejala keracunan. 

"Sementara belum ada [korban gejala keracunan]," tandasnya. 

BACA JUGA: Ratusan Warga Tempel Diduga Keracunan Makanan Hajatan, Begini Kondisi Mereka

Lebih lanjut Edy menambahkan bila pihaknya tak menutup kemungkinan akan memeriksa dari mana asal bahan baku pembuatan siomay. 

"Ya, kami kembangkan semua dari mana asalnya, kemudian apakah itu penyebabnya apa expired atau apa, kami nanti menunggu hasilnya," tegasnya. 

Hasil laboratorium atas sampel makanan yang diambil dari acara hajatan di Tempel dan arisan di Mlati disebut Edy baru akan muncul sekitar tujuh hari.

Perihal sangkaan perkara dalam insiden ini, Edy masih menunggu hasil dari laboratorium. Hal ini lantaran tindakan sengaja dan tidak sengaja, beda sangkaan pasalnya. "Masih belum, menunggu hasilnya dulu," ujarnya. 

"Kalau dia bukan sengaja, kan pasalnya beda juga," tandasnya.

Edy juga menjelaskan situasi posko terkini. Sementara tidak ada pasien yang dirawat di posko. Saat ini sejumlah pasien masih menjalani opname di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). "Kalau yang di opname masih ada, tapi yang di Posko sudah tidak ada," tandasnya.

"Semoga alhamdulillah hari ini sudah tidak ada yang di posko lagi. Mulai berangsur-angsur sembuh," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Sebut Ada Raja Kecil Pengganjal Skenario Efisiensi Anggaran, Dahnil Ikut Bersuara

News
| Selasa, 11 Februari 2025, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Hangat dan Intimnya Romantic Dinner Hari Valentine bareng Pasangan di Royal Garden

Wisata
| Jum'at, 07 Februari 2025, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement