Advertisement
Bupati Ingin Perkebunan Karet Dikembangkan di Gunungkidul
![Bupati Ingin Perkebunan Karet Dikembangkan di Gunungkidul](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/13/1204058/lpp-yogyakarta-dengan-pemkab-gunungkidul.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul Sunaryanta berharap komoditas Perkebunan karet bisa dibudidayakan di wilayah Bumi Handayani. Hal ini disampaikan saat menandatangani nota kesepahaman dengan Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta di kantor Setda Gunungkidul, Kamis (13/2/2025).
Menurut dia, selama ini yang ditanam di kawasan Gunungkidul merupakan tanaman keras jenis jati. Sunaryanta menginginkan adanya komoditas lain sehingga hasilnya lebih variative.
Advertisement
BACA JUGA: Hore! Ribuan Warga Gunungkidul Akan Mendapatkan Bantuan Makan Gratis Selama Sebulan
“Saya kira tanaman karet bisa dan cocok dibudidayakan di Gunungkidul. Untuk pelaksanananya, saya sudah menjalin kerja sama dengan LPP Yogyakarta,” katanya, Kamis siang.
Ia menjelaskan, tanaman karet memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Tujuannya, agar hasilnya nanti bisa dirasakan oleh warga dalam upaya meningkatkan kesejahteraan.
“Tujuannya memang untuk penguatan perekonomian Masyarakat agar lebih sejahtera,” ungkapnya.
Meski demikian, Sunaryanta menggarisbawahi, penyiapan tidak hanya sebatas lokasi budidaya. Pasalnya, juga harus dipersiapkan ekosistemnya hingga pasar untuk menyerap hasil pada saat sudah dipanen.
“Makanya harus dikaji dengan benar, tapi dari sisi peluang, budidaya karet memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kalau bisa diwujudkan harapannya dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat,” katanya.
Ia berharap dengan adanya kerja sama dengan LPP Yogyakarta, maka wacana pengembangan Perkebunan karet dapat benar-benar diwujudkan. “Kerja sama tidak hanya mengenai masalah Perkebunan, tapi juga menyasar ke program ketahanan pangan di Gunungkidul,” katanya.
Direktur Politeknik LPP Yogyakarta, Muhammad Mustangin menyambut baik ide budidaya karet yang dilontarkan Bupati Gunungkidul, Sunaryanta. Menurut dia, karet merupakan komoditas unggulan, meski harganya relative naik turun.
“Paling tinggi bisa tembus 5 dollar Amerika dan terendah di kisaran 2 dollar. Apalagi komoditas ini juga banyak dicari untuk kebutuhan didalam maupun luar negeri,” katanya.
Meski demikian, untuk realisasi di Kabupaten Gunungkidul diperlukan kajian yang mendalam sehingga program dapat terlaksana dengan baik. “MoU dengan Pemkab Gunungkidul merupakan langkah yang baik untuk mewujudkan kesejahteraan Masyarakat yang lebih baik,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, secara geografis, wilayah Gunungkidul bisa untuk pengembangan tanaman karet. Hanya saja, didalam pelaksanaannya juga membutuhkan kajian yang mendalam agar program dapat berhasil.
“LPP Yogyakarta siap membantu untuk mengkajinya. Yang jelas, tanaman karet bisa tumbuh di wilayah Gunungkidul,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/13/1204079/hasto-kristiyanto.jpg)
Praperadilan Ditolak PN Jaksel, Status Tersangka Hasto Kristiyanto Sah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/12/1203973/andong-patalan-bantul.jpg)
Pemerintah Kalurahan Patalan Bantul Sediakan Wisata Naik Andong Keliling Perdesaan
Advertisement
Berita Populer
- Tim SAR di Pantai Gunungkidul Butuh Personel Tambahan dan Sarana Prasarana Pendukung untuk Operasional
- Kenalkan Durian Patuk, HeHa Sky View Gelar Pasar Durian Runtuh
- Sampah Menumpuk Lagi di Depo Kotabaru, Penjual Bunga Sambat Omzet Anjlok
- Pemkab Pastikan Alokasi Anggaran untuk THL di Gunungkidul Tak Dipangkas
- Pemda DIY Minta Tenaga Honorer di Lingkungannya Jangan Gelisah Soal Efisiensi Anggaran
Advertisement
Advertisement