Advertisement
DIY Angkat Tema Tumata, Tuwuh, Ngrembaka di Hari Jadi ke-270

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Pemda DIY mengenalkan tema dan logo perayaan hari jadinya yang ke 270 yang akan diperingati pada 13 Maret mendatang. Tema yang diangkat adalah Tumata, Tuwuh, Ngrembaka dengan logo berwarna kuning hijau dan merah dengan ikon jatilan tampak pada salah satu angkanya.
Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan, semangat utama peringatan ini adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam membangun masa depan daerah mereka sendiri. Lewat tema itu pihaknya ingin menegaskan arah pembangunan yang bertumpu pada tiga pilar utama.
Advertisement
"Tumata berarti tertata—menandakan kehidupan yang selaras dengan akar budaya dan pemerintahan yang harmonis dengan rakyat. Pemerintahan yang baik bukan hanya yang tertib dalam aturan, tetapi juga yang selaras dengan denyut kehidupan rakyatnya," ujar Beny belum lama ini.
Dari keteraturan ini, DIY mencapai tahap Tuwuh, yaitu pertumbuhan yang tidak hanya diukur dari aspek ekonomi, tetapi juga dari kesadaran kolektif masyarakat untuk memperkuat daya saing tanpa kehilangan jati diri. "Jogja tidak hanya bertambah usia, tetapi bertumbuh dengan nilai-nilai yang mengakar kuat," lanjutnya.
Pada akhirnya, DIY menuju Ngrembaka—fase perkembangan yang inklusif dan berkelanjutan. "Kemajuan bukan milik segelintir orang, tetapi milik seluruh masyarakat yang berperan aktif dalam pembangunan," katanya. Seperti hutan yang tumbuh dari keberagaman pohon, DIY juga berkembang dari keberagaman ide, aspirasi, dan partisipasi seluruh elemen masyarakat.
BACA JUGA: Aturan Baru, Korban PHK Dapat Gaji 60 Persen Selama Enam Bulan
Sebagai simbol semangat ini, peringatan Hari Jadi ke-270 DIY dikemas dengan logo baru. Logo ini mencerminkan identitas Jogja yang tertata dalam kebijaksanaan, bertumbuh dalam inovasi, dan menaungi dalam kebersamaan. Dengan warna hijau dan kuning khas pare anom, logo ini menegaskan kekayaan sejarah dan kearifan lokal DIY.
"Ikon Jatilan yang tersemat dalam logo menjadi pengingat bahwa budaya adalah napas kehidupan bagi DIY. Momentum ini hendaknya bisa memperkuat persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan partisipasi aktif dalam pembangunan," pungkas Beny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bukan Dicopot, Satryo Brodjonegoro Mengaku Mengundurkan Diri dari Menristekdikti
Advertisement
Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul, Rabu 19 Februari 2025, Cek di Sini
- Jadwal KA Prameks, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja Hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Rabu 19 Februari 2025
- Jadwal DAMRI di Jogja Hari Ini, Rabu 19 Februari 2025, Cek Lokasi Keberangkatan di Sini
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Rabu 19 Februari 2025, Cek Lokasinya di Sini
Advertisement
Advertisement