Advertisement

Pasokan Mulai Lancar, Harga Gas Melon di Gunungkidul Perlahan Turun

David Kurniawan
Minggu, 16 Februari 2025 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Pasokan Mulai Lancar, Harga Gas Melon di Gunungkidul Perlahan Turun Ilustrasi LPG 3 Kg / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pasokan gas elpiji kemasan tiga kilogram atau gas melon di Gunungkidul mulai berangsur lancar. Harga jual pun ikut turun dari awalnya Rp23.000 menjadi di kisaran Rp20.000 per tabung.

Salah seorang warga di Kalurahan Sumbergiri, Ponjong, Amalia Damayanti mengaku sempat ada kelangkaan gas melon yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Harganya pun melonjak hingga menembus Rp23.000 per tabungnya. “Kelangkaan terjadi sejak awal Februari,” kata Amalia, Minggu (16/2/2025).

Advertisement

Meski demikian, dia mengakui sejak Sabtu (15/2/2025) pasokan yang masuk mulai lancar. Keberaan gas melon juga menjadi lebih mudah sehinggaa harganya pun berangsur turun. “Kemarin ada kiriman stok dan saya beli dengan harga Rp20.000 per tabungnya,” kata dia.

Hal berbeda disuarakan oleh Darsi, salah seorang warga di Kalurahan Karangasem, Paliyan. Menurut dia, gas melon masih sulit didapatkan hingga Minggu siang. “Masih sulit mas,” kata Darsi.

Menurut dia, adanya kelangkaan ini, maka harga jual ikut naik. Darsi mengakui memeroleh gas melon dengan harga Rp22.000 per tabungnya. “Harapannya mudah didapatkan sehingga harga  bisa kembali normal,” katanya.

BACA JUGA: Harga Gas Melon di Bantul Tembus Rp25.000, Pemkab Klaim Tidak Ada Kelangkaan

Salah seorang pemilik pangkalan gas bersubsidi kemasan tiga kilogram di Padukuhan Tompak, Ngawu, Playen, Suharjono mengatakan, sempat ada kendala pengiriman karena kapal distribusi kesulitan bersandar di Pelabuhan Semarang.

Namun, untuk sekarang kondisi sudah normal dikarenakan setiap Senin rutin mendapatkan pasokan sebanyak 120 tabung gas melon. “Sehari langsung habis. Ini yang mungkin membuat barangnya sulit di pasaran,” katanya.

Menurut dia, untuk pembelian mengikuti mekanisme dari Pertamina. Yakni, calon pembeli diwajibkan membawa kartu identitas saat pembelian. “Tapi saya juga mengutamakan pelanggan tetap karena merekalah yang rutin membeli. Sedangkan untuk pembeli baru melihat stok,” katanya.

Suharjono menjelaskan, kebijakan mengutamakan pelanggan tetap dilakukan karena untuk antisipasi saat terjadi stok yang melimpah tetap bisa menjualnya. “Beda kalau pembeli baru, mungkin saat stok melimpah tidak akan membeli di tempat saya. Jadi, warga terdekat atau pelanggan tetap lebih saya prioritaskan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Selamat Bekerja Agung-Ambar

Selamat Bekerja Agung-Ambar

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembentukan Danantara Harus Diawasi Ketat, Pengamat: Ingat Kasus BLBI

News
| Kamis, 20 Februari 2025, 00:47 WIB

Advertisement

alt

Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature

Wisata
| Senin, 17 Februari 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement