Advertisement
Kesbangpol Kukuhkan Duta Demokrasi, Antisipasi Anjloknya Partisipasi Pemilih Saat Pilkada

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Jogja mengukuhkan 50 Duta Demokrasi di Ruang Bima Balai Kota Jogja, Senin (24/2/2025). Duta Demokrasi ini terdiri dari anak-anak muda di Kota Jogja yang merupakan perwakilan kemantren hingga lulusan Sekolah Demokrasi besutan Badan Kesbangpol Kota Jogja.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Jogja Nindyo Dewanto menyebut pengukuhan Duta Demokrasi ini merupakan upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu hingga pilkada di masa mendatang. Ia mencatat anjloknya angka partisipasi pemilih pada gelaran pilkada di Kota Jogja jika dibandingkan dengan pemilu presiden dan legislatif. Nindyo mengatakan, angka partisipasi pemilu presiden dan legislatif di Kota Jogja mencapai 85 persen. Saat pemilu angka partisipasi pemilih turun hingga 60 persen.
Advertisement
“Materi yang sudah disampaikan di sekolah dan kelas demokrasi bisa disebarluaskan untuk bisa meningkatkan partisipasi, baik itu dalam pemilu dan pilkada,” ujar Nindyo saat ditemui di Balai Kota Jogja, Senin (24/2/2025).
Nindyo mencatat turunnya angka partisipasi pemilih saat pilkada dibandingkan saat pemilu presiden didorong oleh berbagai hal. Menurutnya, ini tak lepas dari gelaran pemilu yang sudah menyita euforia masyarat dan euforia itu cenderung menurun saat pilkada. Selain itu, banyak juga warga ber-KTP Kota Jogja yang sedang tidak berada di wilayah Kota Jogja, baik dengan alasan menempuh pendidikan ataupun bekerja di wilayah lain.
“Banyak juga metode pendidikan kita yang masih zonasi jadi kita menghitungnya per-KTP. Hal itu yang sedikit berbeda dengan pilpres. Kalau pilpres bisa di mana saja, kalau pilkada harus datang ke sini. Itu sedikit banyak menurunkan partisipasi,” katanya.
Nindyo menjelaska pengukuhan Duta Demokrasi dilakukan pada momentum yang tepat. Lantaran jeda waktu dengan pelaksanaan pilkada belum terlalu lama sehingga ingatan masyarakat terkait dengan gelaran pilkada juga masih melekat. Di samping itu, Nindyo menjelaskan pihaknya terus berupaya untuk menjaga demokrasi serta meningkatkan angka partisipasi pemilih.
“Diantaranya dengan program Sekolah Demokrasi, Parlemen Demokrasi, dan Pendidikan Demokrasi,” ujarnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Jogja Yunianto Dwi Sutono menuturkan Duta Demokrasi diharapkan dapat mendukung sosialisasi tentang politik dan demokrasi utamanya kepada generasi muda. Program ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman demokrasi di masyarakat hingga ke tingkat kemantren.
Dengan demikian, Duta Demokrasi dapat turut berkontribusi dalam menyukseskan proses politik dan demokrasi di Kota Jogja sehingga bisa semakin baik, terutama dalam hal keterlibatan aktif pemuda berpartisipasi dalam prosesnya.
“Pemkot Jogja membangun kesadaran politik sejak dini dan memastikan bahwa generasi muda memiliki pemahaman yang baik tentang demokrasi, guna menciptakan partisipasi politik yang lebih aktif dan berkualitas di masa mendatang,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Modus Pengasuh Ponpes di Kabupaten Semarang Cabuli Santrinya
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- Warga RW 02 Rejowinangun Sambut Ramadan dengan Kirab Budaya
- Pemkab Gunungkidul Alokasikan Rp1,5 Miliar untuk Pengadaan Mobil Dinas Bupati dan Wakil Bupati
- Gandeng Hotel, Sosrowijayan Didorong Jadi Sentra Apem
- Hujan Deras dan Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang hingga Pagar Roboh di DIY
- Gunungkidul Kini Punya 69 Perpustakaan Berbasis Inklusi, Ditargetkan Ada di Semua Kalurahan
Advertisement
Advertisement